Begitu buka pintu, istriku langsung berhadapan dengan seorang lelaki dengan perawakan sedang. Nampak matanya tajam menembusi mata istriku. Sesaat istriku terpana. Belum seutuhnya menyadari keadaan ketika lelaki itu mengucapkan, ‘Selamat siang, buu ..’, yang secara reflek dijawabnya ‘selamat siang’. ‘Madu bu, madu asli Sumbawa, bagus untuk kesehatan sekeluarga. Murah saja bu, buat ongkos pulang’. Begitu lelaki itu langsung terus nyerocos. Dan istriku, nggak tahu kenapa, dia tidak begitu mendengarkan omongannya tapi justru memperhatikan sosok lelaki tersebut. Tampak olehnya lelaki dibalut kulit kehitaman, alisnya tebal. Dan matanya yang tajam itu begitu terasa menusuki matanya. Dan anehnya jantungnya langsung deg-degan. Dia merasakan ada pesona membakar yang langsung melanda hatinya, perasaannya. Lelaki itu setengah baya, kira-kira 35 tahunan. Dengan baju kotak-kotak dan celana khakinya yang walaupun nampak agak kasar dan kumuh, lelaki itu begitu jantan. Dan itulah yang memuat jantung istriku deg-degan berdebar. Tak pernah perasaan macam itu hadir di hati istriku. Sepanjang ini dia merupakan type istri yang sangat setia. Sebagai seorang perempuan tak pernah selintaspun hadir dalam hati dan pikirannya mengenai lelaki lain kecuali suaminya yang sangat dicintai dan hormatinya. Tetapi kenapa sekarang ini tiba-tiba ada perasaan lain menghadapi lelaki ini. Pandangan mata lelaki itu, kenapa membuat jantungnya berdebar. Dan ahh .., lantas saat itu hadir kerinduannya pada sang suami. Bayangan belaian suami yang menelusuri tubuhnya. Hendusan nafasnya yang meniupi telinganya hingga bergidik birahinya bangkit bergetar. ‘Bu, koq ibu nampak pucat, sakit ..??’, tiba-tiba istriku tersedar, ‘ ..e ..ng..ngg..gak, nggak .. pa pa .. Ah maaf, silahkan masukk .., mari sini, silahkan duduk .. ‘, jawab istriku dengan gugup dan serta merta menyilahkan lelaki asing itu untuk memasuki rumahnya, yang kemudian langsung disusul perasaan menyesal, kenapa dia persilahkan orang asing memasuki kerumah dan bahkan mempersilahkan duduk. Rupanya istriku menjadi salah tingkah. Sesaat dia ingin menahan, ‘..eehh ..’, terpikir untuk mencabut ajakan masuk rumah tadi, tetapi ..perasaannya nggak enak setelah lelaki dengan botol-botol madunya itu masuk menaruh bawaannya dan duduk di sofa panjang ruang tamu. Sekali lagi dia ingat suaminya. Suaminya yang sering duduk di sofa tersebut sambil membaca koran atau majalah. Pada saat-saat seperti itu dia biasanya mendekat, menaruh tangannya dipangkuannya yang langsung disambut oleh suaminya dengan begitu mesra, dirangkulnya dan diciuminya. Terkadang ah .. belaian mesra kemudian berlanjut menjadi asyik masuk sebagaimana lelaki dan perempuan yang suami istri. Dan lelaki asing itu sekarang duduk di sofa yang sama. Sesaat timbul rasa takut, siapa tahu dia mempunyai maksud-maksud jahat. Tetapi matanya itu, walaupun sosoknya agak kasar dari matanya itu nampaknya lelaki asing ini baik. Istriku merasa tidak perlu menampakkan cemas menghadapinya. ‘Duduk dulu ya mas, ..mau minum apa??’ eehh ..bahkan selanjutnya dia juga menawarkan minum. Dan tanpa menunggu jawabannya istriku langsung ke dapur membuatkan minuman. Saat hendak menyuguhkan, nalurinya mengingatkan untuk sedikit dandan, menata rambutnya, bajunya. Dia menuju ke kamar, kedepan kaca dan meja rias. Dipenghujung usianya yang 42 th. dirinya masih cantik, sebagaimana komentar banyak orang. Dia menyisir, menggunakan bando, memantas-mantaskan roknya, blusnya. Dan tidak lupa ..crot crot, sedikit minyak wangi di tubuhnya. Selintas terpikir ..mau apaa ini ..adakah jiwa petualangan di hatinya?? Mau ngapain kamu jengg ..?? Begitu pikirnya .. ‘Ah, ibu jadi repot nih ..’, begitu basa-basi lelaki asing itu. ‘Nggaak ..ada koq, silahkan minum..’, dia sepertinya sengaja melemparkan senyuman, kemudian dia balik ke dapur mengembalikan nampan. Saat hendak balik menemui tamunya, terpikir ingin iseng sedikit. Dia masuk ke kamar. Ada celah kecil dari kamar dimana dia bisa mengintip lelaki itu. Nampak olehnya lelaki itu mengambil cangkir teh dan menyeruput isinya .. Jelas kini. Kekumuhannya, mungkin karena menjadi orang jalanan, tidak mempengaruhi tampilannya yang sangat jantan. Wajahnya tidak cakep tetapi nampak wajah yang tegas dengan sedikit guratan kesungguhan pada dahinya dan kelopak bawah matanya. Dan pandangan matanya itu lhoo .. Aahh .., kenapa lelaki seperti itu cuma kerja jadi pedagang keliling jual madu .. Tetapi yah, ..siapa tahu .. Jakarta yang keras macam ini membuat sesorang harus berjuang untuk hidupnya ..dan melakukan apa saja yang suka atau tidak suka harus dilakukan untuk mempertahankan hidup. Kini nampak dia itu duduk sedikit santai. Bersandar di jok sofa, kakinya selonjor kelantai dengan sedikit merenggangkan pahanya. Ahh .. Istriku kembali ingat suaminya ..begitulah duduknya sesaat pulang dari kantor. Debar jantung istriku bangkit kembali. Dia perhatikan celana khaki yang agaknya dekil itu. Tepat di daerah selangkangannya, nampak tonjolan menggunung. Dan yang membuat istriku semakin penasaran adalah, dengan tangannya yang nampak berotot, sesekali lelaki itu mengelusi tonjolan tersebut sambil matanya setengah meram seakan menikmati. Uhh ..kenapa lelaki itu berbuat demikian..ah ..mungkin hanyalah kebiasaan. Tetapi bagi istriku hal tersebut membuat darahnya terpacu ke atas. Wajahnya menjadi nanar, matanya pasti memerah dan tanpa sengaja, lidahnya menjilati bibirnya dan kemudian menggigitnya. Dia menahan suatu gejolak ..gejolak birahi.. Perasaan yang sama seperti saat suaminya membelai kemudian mengendusi lehernya, hadir dari belakang celah sempit di kamarnya saat dia mengintip lelaki asing itu. Eehh .. kenapa sih aku ini ..? Setengah heran masih bertanya pada diri .. Tiba-tiba terlintas olehnya akan ulah ngintipnya itu. Sejak SMP diantara teman-temannya dia sering disebut sebagai petualang. Memang, walaupun anak perempuan dia senang sekali dengan hal-hal petualangan. Dia naik gunung, jalan menyelusuri sungai, panjat tebing dsb. Bahkan di kotanya dia diangkat menjadi salah satu pengurus klub pecinta alam. Sudah begitu lama itu berlalu. Sejak berumah tangga kesenangan petualangan itu pupus sendiri. Sudah lupa. Dan kini, saat ngintip tamu asingnya itu dia ingat jiwa petualangan itu lagi. ‘Masih adakah jiwa itu padaku?’, setengah bertanya dalam hatinya. Dan jawabannya adalah hati yang gemetar dan jantung yang degupnya sangat keras hingga seakan tubuhnya bergoyang. Dia ingat saat-saat ber-ada di suatu peristiwa panjat tebing. Saat itu dia harus menembus satu celah sulit, dan berhasil. Saat seperti itu ketegangan yang amat dirasakan memacu adrenalinnya. Dan ketegangan semacam itu saat ini dia rasakan kembali. Kerinduan akan petualangan masa muda tiba-tiba menyeruak dan menembusi relung-relung hati dan pikirannya. Kerinduan yang kembali memacu adrenalinnya. Dan dia nggak bisa menolak kerinduan petualangan itu. Dia pengin. Pengin merasakan lagi, setidak-tidaknya untuk kali ini saja. Dia pengin kembali bertualang, merasakan adrenalinnya terpacu kembali. Tapi kali ini tantangannya beda. Bukan karang terjal. Bukan pucuk-pucuk gunung. Bukan pula jeram riam sungai-sungai. Kali ini adalah lelaki asing di lobang pengintaian itulah sasarannya. Dan inilah kesempatannya, mumpung suami sedang keluar kota dan pelayan kecilnya sedang menginap liburan di tempat kakaknya. Dan lelaki itu alangkah seksinya untuk begitu saja dilewatkan. Dari bulu alisnya yang hitam tebal dia bayangkan bagian-bagian tubuh lelaki itu juga akan menghitam dan tebal penuh bulu. Uhh ..bayangan itu .., fantasinya.., khayalannya macam itu .. sepertinya bukan baru sekarang munculnya. Jauh didalam lubuk hatinya, selama ini sesungguhnyalah dia merindukan lelaki lain di luar suaminya. Lelaki lain yang lebih jantan, mungkin juga lebih kasar, lelaki yang lebih seksi yang bisa membangkitkan nafsu seksualnya ..yang lebih memahami gejolak birahinya. Dengan suaminya .. dia rasakan selama ini nggak pernah benar-benar mendapatkan sesuatu yang selalu ditunggu setiap perempuan, orgasme. Kepuasan puncak dalam hubungan seksual. Sayang, walaupun tidak berarti kurang cinta dan hormatnya, suaminya tidak menunjukkan perhatiannya secara sungguh untuk hal ini. Dia kelewat sibuk dengan urusannya. Dia pikir perempuan hanya butuh materi, uang, perhiasan atau mobil, sebagaimana yang dia selalu penuhi untuk membahagiakan istrinya. Begitulah kalau birahi menyerang seseorang. Segala hambatan dan rintangan berusaha ditembusi. Setiap yang salah dicari kambing hitamnya untuk mendapatkan pembenaran tingkah dirinya sendiri. Nafsu birahi hampir selalu egoistik. Dan kini, ketetapan istriku telah penuh. Kembali bertualang. Harus dapat. Dan sekarang. Inilah saat yang tepat dan untuk sasaran yang juga tepat. Masalahnya tinggal bagaimana cara melaksanakannya. Bagaimana dengan perasaan suaminya, seandainya suatu saat dia mengetahui .. aah .. ‘Jangan lagi bimbang’, Begitulah keputusannya. Dorongan nafsu yang sangat kuat membuat dia enggan untuk menghindar. Semua lainnya dia abaikan. Biarlah nalurinya nanti yang akan mencari jawaban. Dengan kepercayaan pada nalurinya itu, istriku menjadi lebih santai. Pelan-pelan disusupkannya tangannya ke dalam blusnya. Dia mainkan puting susunya. Dia bayangkan lelaki asing itu sesaat lagi akan mengisapnya. Lidahnya akan menjilati dan giginya akan menggigitinya. Ooohh, ampuunn ..nikmaatt .. Khawatir berlama-lama sendirian, istriku beranjak keluar kamar untuk menemui tamunya. Tetapi sebelum keluar, naluri petualangannya mulai memberikan sinyal. Dia melangkah menuju lemari bajunya. Diambilnya rok model ‘midi kulot’ dengan sedikit belahan pada ujung bawahnya yang mudah terlepas dari pinggulnya dan siap telanjang. Dengan sekali menarik resluitingnya dijamin rok itu akan langsung lepas ke lantai. Dan untuk atasannya, dia pilih blus dengan kain halus yang tipis. Kain itu akan mudah menampakkan kontur tubuhnya, buah dada dan bahunya yang bidang. ‘Kamu sangat seksi dengan baju itu, jeng’, begitu pujian suaminya suatu kesempatan. ***** Pukul 14.12, Selasa Berapa harga madunya, Mas ..?’, dia membuka omongan. Dan membuat lelaki tamu asingnya itu mendongak serta memperhatikan kehadirannya yang telah berganti pakaian untuk tamunya. Nampak keterperanjatan sesaat di matanya sebelum dia menjawab, ..’Hmm ..terserah ibu sajalah ..’, ‘Lhoo, koq terserah .., n’tar Mas rugi lhoo ..’, sambil mendekat hingga sangat dekat, kemudian meraih salah satu botol madu, dengan maksud lain, yaitu menebarkan aroma parfum merangsangnya sebelum kemudian mengasongkan bokongnya ke kursi di depan tamunya. ‘Ahh nggaakk.. bbuat ibu sih nggak pa pa ..khan sya uu.. dah dissu.. ssuu..guhin minum segala ..’. Sahut penjual madu itu. Nah ..kelihatan sudah, suaranya nampak tergetar, walaupun dia berusaha untuk berkesan akrab dan menguasai diri. Dan ..matanya tidak lagi mampu lepas dari tubuh istriku. Memang kuakui, walaupun sudah cukup umur istriku masih amat seksi di mata para lelaki. Aku sendiri tak puas-puasnya selalu memandanginya, sampai dia suka merasa malu. Apa lagi kalau udah pakai baju lembut tipis dengan kulot sebagaimana yang nampak saat ini. Istriku menyadari bahwa lelaki ini memperhatikan penampilannya. Aroma minyak wangi yang cukup semerbak pasti membuat tamu asingnya ini kelimpungan. Pasti dia memahami tingkah perempuan. Lelaki dengan tampilan macam dia pasti banyak perempuan yang memburunya. Dia pasti memiliki pengalaman dan memahami, kalau seorang perempuan yang saat pertemuan pertama tadi masih amburadul, kemudian sesaat masuk ke kamarnya dan keluar lagi menjadi rapi dan wangi, biasanya mempunyai kemauan dan harapan khusus. Hal macam ini pasti tidak asing bagi dia, lelaki jantan yang perempuan manapun melihat langsung terdongkrak birahinya. ‘Apa sih khasiatnya madu ..??’, istriku bergaya genit manja setengah bertanya se-akan tidak tahu, memancing dan berharap bisa terjadinya dialog yang ..sebagaimana kalau bicara khasiat madu di antara para lelaki. ‘Banyak bu, .. Secara umum ini bagus untuk kesehatan .., dari anak-anak sampai dewasa baik minum ini ..’. ‘Secara khusus? ..apa?’, ‘Ah, ibu ..khan suami ibu juga tahu ..ini termasuk jamu sehat dan kuat buat bapak-bapak’. Whoo ..pancingan omongan telah dilemparkan dan nampaknya umpan mulai dimakan. Bicara kekuatan lelaki. ‘Tapi, saya nggak pernah lihat buktinya, tuh ..!’, sanggah pura-pura istriku dengan umpan yang lebih kuat. ‘Tapi madu ini lain bu, .. Ini diambil khusus dari hutan. Ini yang namanya madu hutan. Lebahnya bisa menyerang siapapun yang mendekat. Para pengambil madu ini harus memilik keberanian dan pengalaman’. Wahh .. bagaimana caranya menggiring buruan ini .., istriku berfikir keras. Dengan pura-pura serius mendengarkan, dia mulai bermain, melenggokkan bahu dan sesaat kemudian merenggangkan pahanya. Sementara tukang madu tadi mencuri pandang ke mata istriku, salah tingkah. Kemudian tangannya yang memegang botol madunya mengelus-elus leher botolnya, macam seseorang mengelus-elus alat vital. Tingkah tersebut nampak sangat erotis di mata istriku. Dan tukang madu itu rupanya juga sadar ..menggiring pembicaraan dan suaranya mulai terdengar parau, sementara tangannya terus mengelusi leher botol itu. ‘Bbb..bbu, ini buat bapak .. Bapak mana Bu ..?’, tiba-tiba dia menanyai suaminya .., setengah berbisik .., ‘Bapak sedang tugas ke Medan sampai hari Minggu nanti ..’, suara istriku juga ikut parau ..dan hatinya bergetar bersorak .., dia sudah yakin mangsanya masuk dalam jeratannya.
Ehhmm, .. jadi ibu sendirian nih, ..’, ‘.. eehh.. ada pelayan ..tt..ttetappii..sedang sedang menginap di tempat kakaknya’, ‘..di mana ..?’, ‘..ddii..nggak jauh..’. ‘..ntarr..?! ,..’, ‘.. jangan khawatir, nggak balik hari ini, dia nginep 2 hari, pulang lusa ..’. aahh ..ternyata kemajuan mengalir begitu deras. Omong-omong kecil dalam bisikan ini mendorong tangkapannya langsung menuju sasaran. Kemudian yang terjadi adalah saling pandang penuh arti.
‘Begini bu, kalau suami dengan teratur minum madu, istrinya pasti senang karena selalu bisa dipuaskan setiap kali kumpul suami istri’. ‘Saya nggak ngerti, ..saya nggak pernah tahu ..’, hati istriku menjadi menderu-deru. Disilangkan pahanya, menunjukkan mulusnya. Sementara mata tukang madu melirik, nampak mulutnya sedikit menganga dan jakunnya naik turun. ‘..bagaimana bisaa .., khan hanya madu ..??’, istriku masih juga menggoda .. ‘Begini saja bu, ..’, nampaknya tukang madu mulai berperan aktip, ‘..saya udah ngebuktiin, .. Istri saya bilang jangan saya berhenti minum madu, biar selalu kuat, keras dan tahan lama ..’, ‘A..aa..panya mas, yang ku..att ..?’, suara parau istriku yang gemetar dan menahan birahi sambil matanya memandang mata lelaki itu. Dan ketemu. Lagi-lagi saling pandang penuh arti. Dan ..tiba-tiba, tukang madu ini menggeser duduknya, mendekati istriku dan meraih tangannya, langsung di rabakan ke arah selangkangannya. ‘..b..bbuu.., i..innii buktinya..’. Walaupun sudah membaca yang akan terjadi, tapi peristiwa ini langsung menyergap mukanya. Wajahnya berasa sembab menahan getar dan jantungnya terpacu cepat. Suara dug dug dug menggoyang dadanya sendiri. Yaa .. dia mulai merasakan adrenalin yang sekian lama sudah tidak dia rasakan lagi. Kali ini terpacu dengan petualangan baru. Petualangan dalam nafsu dan birahi. ‘Jj ..jang..an .. Mass ..jangan.. saya takk..uutt, ..mm..aass’, sementara tak terhindarkan tangan itu telah di elus-eluskan ke tonjolan di selangkangan tukang madu, ‘.. ini..madunyaa..m..mbakk..’, omongannya tidak lengkap, dan tiba-tiba panggilannya berubah menjadi ‘mbak’. Rupanya lelaki ini yang juga sudah demikian menahan birahi .. dengan tangannya yang kasar dan berotot itu terus memegangi tangan lembut istriku dan menggosok-gosokkannya pada gunungan itu. Dan pucuk dicinta ulam tiba. Yang dengan penuh harap telah ditunggu istriku kini datang. Se-akan menolak, tetapi enggan menariknya. Saat tangannya merasakan sentuhan hangat pada tonjolan di selangkangan tamu asingnya. Seperti terkena stroom ribuan watt, wajahnya memerah, matanya langsung memelototi tonjolan itu. Sesaat ingin ditariknya tapi enggan, birahinya yang datang menyergap membuat dia menikmatinya elusan tangannya pada tonjolan itu. Sementara sikapnya yang masih gengsi dan malu-malu mengerem sesaat untuk tidak terlampau aktip. Dan jantungnya semakin berdegup kuat, menahan gelora birahi dari petualangan yang baru baginya. Petualangan culas menyeleweng dan khianat terhadap suaminya yang sedang pergi menjalankan tugas dengan cara berhubungan dengan lelaki lain, asing dan sama sekali tidak dikenalnya. Wwoo.., ada yang menderu dalam dadanya. Dia merasa sedang berjalan memasuki gurun yang sangat panas, tetapi jiwa tualangnya sama sekali enggan untuk menghindar. Ooohh.. maafin Mas Bardii, akuu nggak tahann nniihh.., aku pengin merasakan kepuasan seks, orgasme, yang selama ini belum pernah aku dapatkan walaupun telah lebih dari 20 tahun kawin denganmu .., maafin ya masszz .., begitu bunyi suara hatinya. Sementara itu si lelaki asing terus berusaha memaksakan tangan istriku agar mencengkeram tonjolan itu. ‘Mass..jaa..ngan.., nanti ada orangg ..’, terdengar semakin parau dan gemetar suaranya. Adrenalinnya langsung melonjak. Sungguh ketegangan yang nikmatnya luar biasa. Jiwa petualangannya kini telah kembali. ***** Pukul 14.32, Selasa Dan ketika cengkeraman tangannya merasakan ada batangan yang besar dan hangat, hati istriku membulat. Dia buang segala malu. Dan .. dengan berdesah pelan ..mulailah tangan itu meremas. Terasa oleh telapaknya bulatan panjang yang berdenyut-denyut dan hangat. Tentu saja lelaki asing itu sangat gembira. Dia perlihatkan senyumannya. Senyum kemenangan dia pikir. Istriku membalas senyuman itu dan ..’..mas ..aku kunci dulu pintunya ..’, berbisik seraya langsung beranjak menuju pintu depan, sebentar melongok keluar, barangkali ada orang yang diam-diam mengamatinya, dan ketika yakin aman dia tutup pintu itu dan kunci. Clek, klek. Saat kembali, dia langsung duduk menempel tamunya dan .. saling pandang sesaat kemudian langsung saling menerkam dan berpelukan. Tercium bau matahari pada tubuh lelaki itu, tapi justru menjadi rangsangan besar untuk birahinya. Istriku mencari bibir tamunya, ketemu, dan langsung berpagut dan saling melumat. Tangan-tangan kasar ber-otot lelaki itu lantas memeluk dengan kuatnya. Lama sekali posisi saling berpeluk dan melumat itu. Sepertinya melepaskan kerinduan pada apa yang selama ini saling mereka rindukan. Dan nampak istriku makin memanas. Lumatan itu disertai pula dengan saling gigit lidah serta bertukar ludah. Suara desis dan lenguh mulai terdengar dari keduanya. Tangan-tangan mereka saling memeluk, kemudian meraba. Bahkan istriku lebih berani, dia raih baju belakang tamunya dan tarik dari ikatan celananya, kemudian dia masukkan tangannya, ingin merasakan langsung hangatnya tubuh lelaki asing itu. Dan sang lelaki juga tidak kalah tangkas, tangannya memasuki blus istriku dan memeluki sesaat, tapi kemudian beralih langsung ke buah dada istriku, meremas-remasinya. Puting susunya di pelintir-pelintir. Kegelian tak terkirakan menjalar di tubuh istriku. Dari jeritan kecilnya nampak istriku menggelinjang. Nafsu birahinya kini tak lagi bisa terbendung. Istriku dan lelaki asing itu benar-benar memasuki wilayah nikmat tak terhingga. Keduanya telah siap menapaki puncak kenikmatan. Lelaki itu membuka sendiri ikat pinggangnya, melorotkan resluitingnya, merogoh kontolnya keluar dan meraih tangan istriku untuk menggenggamnya. Pukul 14.46, Selasa Merasakan daging panas yang besar dan panjang, dengus dan suara parau istriku kembali terdengar, suara pengakuan ..yang didorong desakan birahi, ‘..maazz.., uuhh.. gede banget zzihh.., uuhhmm..’, sambil bergerak melepaskan rangkulan dan menunduk untuk melihat barang nikmat ditangannya itu. Lelaki asing itu melepasnya. Biarlah perempuan binal itu melihati kontolnya. Biarlah dia memuaskan libidonya. Dia puas .. Untuk sementara dia lupakan dagangan madunya yang terserak di lantai. Hari ini dia merasa mendapatkan sesuatu yang bukan main .. Dan saat nampak batangan milik tamu asingnya ini, saat nampak jamur besar merah hitam di ujung batangnya nampak begitu mengkilat dengan belahan lubang kencing yang menganga, istriku terpana. Suara paraunya kembali terdengar ‘..uuhhzz ..gedenyaa..uuzzhh, gedenyaa..uuhhmm’, dan tanpa didorong lagi mulutnya mendekat ke kontol itu. Bau khas kemaluan lelaki langsung menerpa hidung istriku. Dan tanpa bisa lagi menahan, bibir istriku langsung menciumi batang gede dan panjang itu. Sementara tangannya tetap menahan untuk mengarahkan kebibirnya. Ini aneh sekali bagi istriku. ‘Wwwoo, sangat eksaiting .. pada suamiku aku belum pernah begini niihh..’. Selama ini untuk suaminya nggak pernah ia berikan ciuman pada kontolnya. Entah desakkan macam bagaimana, tiba-tiba saja, dan tanpa ragu dan banyak pertimbangan, tahu-tahu lidahnya, mulutnya, hidungnya langsung melahap kontol tamu asing ini. Itukah yang disebut gairah birahi ..? Atau naluri hewaniah yang baru mendapatkan kesempatan tersalur, karena memang obyeknya sangat mempesona?? Dia ciumin, jilatin dan sedot batang itu sepuasnya. Naik, turun, naik, berputar, kebawah, bijih pelernya. Uuhh ..gedenyaa ..nikmatnya.. uuhhzz. Lupa sudah sang suami. Kenikmatan tak bertara sedang berlangsung. Kesetiaannya pada suami selama ini kemana ..?? Kenapa layanan macam ini kamu berikan pada orang lain, orang asing, bahkan belum tahu namanya, sementara itu nggak pernah kamu berikan layanan sejenis pada suamimu..??uuhzz geddeenyaa.. Lelaki itu merasakan mendapatkan kenikmatan luar biasa, rasanya jarang ada perempuan Indonesia yang mau menciumi kontol. Tapi perempuan ini, istri orang gedongan lagi, dia rasakan bibirnya dan lidahnya melumati kontolnya. Dia melenguh panjang. Kemudian dengan setengah bangkit dia perosotkan kebawah celananya agar istriku bisa lebih leluasa melumati kontolnya. Dan pada kesempatan itu nampak benar lebatnya jembut dan rambut-rambut di seputar kemaluan dan selangkangan sang tamu asing. Tentu akibatnya adalah istriku makin semangat untuk terus menjilat, menyedot dan setengah menggigit kontol si tamu yang membengkak itu. Pada kesempatan sesaat, dia melihat setitik bening di ujung lubang kencing kontol itu. Itulah precum, cairan birahi awal dari lelaki saat kenikmatan kelaminnya mulai hadir. Istriku langsung menjilatnya. Asin. Uuhh, nikmatnya.. Dan terus menjilatinya serta berharap bisa meraih cairan lebih banyak. Kemudian mulai mengkulum dan dengan halus memompa. Sungguh, inilah pertama kali dalam hidupnya menghisap kontol. Dan bukan milik suaminya tetapi milik lelaki yang adalah tamu asingnya ini. Keinginan macam itu sesungguhnya telah lama timbul, sejak dia melihat adegan persetubuhan dari VCD yang diam-diam disimpan suaminya dan tanpa sengaja dia putar saat suaminya pergi. Tetapi untuk memulai pada suaminya dia takut dicurigai dari mana kemajuan macam itu diperoleh. Kali ini dia merasa mendapatkan kesempatan yang nggak akan dilewatkan. Dengan jiwa petualangan dan nafsu birahi yang membara dia lakoni obsesi erotis yang selama ini ditunggu-tunggunya. Mulutnya terasa penuh. Kontol seukuran pisang tanduk hanya bisa masuk di ujungnya saja. Kepala istriku memutar-mutar. Lidahnya menari-nari dijamur merekah itu. Dia jilati sepuasnya lubang kencing tamunya. Nampak rakus dan lahap mulut cantik itu ingin menelan batangan kontol gede panjang tamunya. ***** Pukul 15.12, Selasa Merasa belum puas berciuman, lelaki itu mengangkat tubuh istriku dan langsung kembali dipagutnya lehernya. Istriku menggelinjang dan mendesah-desah. Tangan kirinya tidak melepaskan cengkeraman pada kontol tamunya. Jari-jarinya mencengkeram sambil memijit-mijit atau mengurut yang membuat nikmat luar biasa pada sang tamu. Ciuman mereka meliar. Dari leher bibir lelaki asing itu menyusuri ke bawah lagi. Kini terasa blus istriku menghambat. Dia usel saja itu blus. Bau parfum yang sangat merangsang bercampur keringat lelaki dari jalanan menciptakan erotis pada keduanya. Istriku menggeliat-geliat. Kemudian mereka dengan buru-buru mencopot masing-masing bajunya. Blus istriku dan kemeja lelaki itu lepas. Dan kembali mereka berpagut dengan telanjang dada. Buah dada istriku menekan dada sang lelaki. Tangan sang tamu terus merabai dan meremasi buah dada itu. Dan tangan istriku dengan penuh semangat terus meremasi kontol sang tamu yang semakin nampak tegang, panjang, besar dan mengkilat. Urat-urat darah melingkar-lingkat di sepanjang batang itu. Masing-masih saling berdesah, mengaduh dan merintih bersahutan. Kemudian tampak istriku melepas kulotnya. Dengan sekali tarik resluiting kecil, melorotlah kulot itu. Nampak celana dalam oranye yang membungkus pantat bahenol serta kemaluan istriku. Ditariknya salah satu tangan sang tamu untuk merabai kemaluan itu. Tanpa hambatan, tangan itu langsung meremasi vagina istriku. Gelinjang yang sangat nikmat. Uhh ..gatalnyaa.. Istriku menggeliat-geliat bak cacing kepanasan. Desahannya makin tak terkendali. Bibir dan lidahnya meliar. Dijilatinya bahu lelaki itu, digigitnya lehernya, diciumi wajah bawahnya yang nampak kasar oleh bulu-bulu jenggot yang tercukur, kasar seperti amplas. Itu sangat menggelitik lidah istriku, dia nggak mau melepaskannya. Saat tangan tamu memilin-milin kelentitnya, kemudian dengan jari-jarinya yang terasa kasar juga menembusi bibir vaginanya dan terus mengaduk-aduk hingga menyentuh saraf-saraf pekanya, istriku mengaduh. Nikmat yang diterimanya sangat luar biasa. Pantatnya langsung gelisah, meliuk, menggoyang. Ternyata sentuhan lelaki lain, lelaki pedagang madu, tamu asing yang sama sekali nggak dikenalnya, menimbulkan gelombang birahi dan kenikmatan tak bertara. Mencuri kesempatan, menyeleweng dengan tamunya ini, oohh .. akan sangat dikenangnya ..maasszz, .. tolongg.. aku hauss.., desisnya. Tenggorokannya terasa kering dan nafasnya terus memburu. Dan kocokkan tangan kiri pada kontol tamu makin kencang. Pijitannya semakin berdenyut. Pantat tamu itu juga meliuk-liuk dan menggoyang. Sekarang keduanya benar-benar lepas. Masing-masing menampakkan naluri birahinya. Saling pijit, saling jilat dan gigit. Semuanya mengerang, mengaduh-aduh dan mendesah-desah. ‘Mbakk ..’, si lelaki berbisik, ‘ .. Aa..kkuu, ..mau keluarr ..mbaakk’, ..’ ..keluarin dehh .. Keluarin saja ..’, jawaban bisik istriku sembari meningkatkan remasan dan kocokkan pada kontol sang tamu. Dan tanpa dicegah lagi pantat lelaki itu makin cepat menggoyang ..terus ..terus ..teruuss ..
Pukul 15.30, Selasa Dan ..disertai dengan teriakan histeris nikmat yang panjang, ‘aarrkkhh..’, keluarlah cairan lendir bening dari kontol tamu. Semua itu langsung disaksikan oleh matanya. Sperma atau air mani lelaki itu muncrat tinggi. Kemudian muncrat lagi, muncrat lagi, muncrat lagi, muncrat lagi, lagi, lagi, lagi. Rasanya ada sekitar 8 kali puncratan. Sebagian tertangkap tangan istriku, dan sebagaian lainnya di jembut dan celana sang tamu dan kemudian pula jatuh tercecer ke lantai. Pasti itu merupakan ledakkan sperma besar yang disebabkan sangat tingginya birahi lelaki ..
Entah kenapa, melihat cairan yang tercecer di mana-mana itu nafsu istriku melonjak. Diamat-amatinya liquid kental di tangannya. Meleleh di jari-jarinya. Dia dekatkan ke hidungnya, coba membaui. Matanya melirik sesaat ke sang lelaki sambil tersenyum. ‘Wangi!’, dia bilang. ‘Ehh .. enak itu lhoo’, kata si lelaki, ‘banyak vitaminnya ..’, bisik lelaki asing, ‘coba jilat deh ..’, dia mendorong. Dan darah istriku naik ke wajahnya. Gelegak nafsunya mendengar kata-kata lelaki asing itu. ‘Coba saja ..nggak pa pa .., jilat, jilatin..ayoo..’. Dia lihat lagi tuh sperma yang meleleh. Ah, belum pernah dia merasai sperma. Milik suaminyapun nggak pernah. Tapi kali ini ada godaan yang sangat kuat. Nafsu liar dan jiwa petualangannya mendesak-desak. ‘Ayoo, coba ..’. Dan, dijulurkanlah lidahnya. Dijilatnya sedikit sperma itu. Dirasainya. Dia ingat rasa kelapa muda. Dia jilat lagi lebih banyak, dikenyam-kenyam kemudian ditelan. Ah, seperti kelapa muda. Dia jilati terus hingga jari-jarinya bersih. Kemudian sperma di telapak tangannya yang nampak bergumpal kental dilahapnya pula. Dulu saat petualangan di hutan, dia juga menghadapi keraguan saat pelatihnya menyuruh makan daging ular mentah-mentah. Dan hal itu akhirnya bisa dia lakukan dengan baik. Dan sekarang, setelah didorong oleh nafsu birahinya dan tamunya, ‘..ayo mmbbak, aku pengin liatin ..’, agar dia menjilati spermanya, dia juga lakukan. Dorongan erotiknyalah yang membuat sperma itu menjadi demikian nikmat. Kini dengan makin bernafsu dia jilatin semuanya, sperma di kepala jamur dan lubang kencing, yang meleleh di seputar batang kontol, yang tercecer di jembut dan selangkangan, di celana, di ujung-ujung kaki, di sofa, bahkan juga yang di lantai. Dia nampak seperti anjing yang sedang menjilati sisa-sisa makanannya. Penuh nafsu, penuh birahi sambil terus mengerang dan mendesah setiap kali lidahnya menjilat dan menarik sperma ke mulutnya. Jadilah dia menjadi perempuan pemakan sperma. Lelaki asing itu melihat dengan penuh pesona. Saat istriku nungging di lantai menjilati spermanya dia lihat bagaimana menariknya pemandangan itu. Pantat yang bahenol putih yang masih terbungkus celana dalam oranye. Ah, sungguh pemandangan yang sangat erotik. Sementara kontolnya yang dilingkari urat-urat belum kunjung lelah. Kontol itu masih tegang mengacu mengkilat-kilat kepalanya. Dia kembali bersender ke sofa sambil menyaksikan istriku, mengelus-elus sendiri kontolnya. Dia menikmati kegatalan yang belum kunjung usai. Istriku masih asyik menjilati semua sperma yang tercecer, sementara libidonya masih belum sepenuhnya tersalurkan. Kontol itu seharusnya menembusi kemaluannya. Ingat kebiasaan suaminya yang selalu lemas sesudah ejakulasi, dia buru-buru bangkit dari lantai dan cepat meraih kontol lelaki itu. Dia takjub. Ternyata ejakulasinya tidak membuat kontol itu surut lemah. Masih seperti semula, bahkan nampak lebih besar dan panjang dimatanya. Tanpa ‘ba bi bu’ serta merta tangannya meraih sisa celana khaki berikut celana dalam lelaki itu, ditariknya keluar hingga langsung telanjang dan mencuatlah kontol itu. ***** Pukul 15.37, Selasa Dengan sigap pula dia copot celana dalamnya sendiri dan langsung naik ke sofa. Lelaki itu ditumpakinya. Tangan kirinya meraih kontolnya, diarahkan langsung ke lubang vaginanya. Dia belum pernah bersanggama dengan suaminya di sofa ini. Tetapi beberapa kali dia pernah lihat gambar porno, pasangan yang bersanggama di sofa macam ini. Dia coba tirukan. Sementara sang lelaki menyambut dengan pelukan di pinggang sambil menempatkan ke arah yang tepat. Ujung kontol itu telah menyentuh bibir vagina istriku. Kegatalan amat sangat datang pada kemaluannya. Pantatnya menggoyang yang langsung diimbangi oleh pantat sang lelaki. Yang satu menekan-nekan yang lain mendorong-dorong. Gelombang kegatalan vagina dan kepala kontol dari kemaluan masing-masing menderas. Masing-masing mau cepat menembusi dan melahap. Uhh ..kontol ini kelewat besar, begitu batin istriku, sementara ahh.. vagina ini demikian sempitnya, begitu pikiran sang lelaki. Tentu saja benar. Yang selama ini menembusi adalah kontol suaminya yang ukurannya paling cuma setengahnya. Belum pernah vagina ini menerima kontol sebesar itu. Istriku berteriak histeris. Ada sedikt rasa sakit yang menyertai nikmat luar biasa ini. Tapi sang lelaki sudah tak akan pernah mundur lagi. Dengan tambahan dorongan dari bawah akhirnya kontolnya terbenam. Seluruh batangan besar dan panjang itu bulat-bulat telah ditelan oleh kemaluan istriku. Sekarang istriku merasai, betapa setiap mili dinding dalam kemaluannya mencengkeram erat batangan bulat panjang itu. Rasanya nggak ada celah longgar. Setiap saraf-saraf vaginanya merasakan sentuhan batang itu, yang menyebabkan reaksi bergelombang datang. Setiap sarafnya seakan ingin melumat batang itu. Dan yang dirasakan lelaki itu adalah vagina istriku mengempot-empot. Seakan menghisap-hisap dan memerasi kontolnya yang menimbulkan kenikmatan luar biasa. Dan reaksinya langsung mencaplok susu istriku dengan sepenuh nafsu. Menggigiti putingnya dengan buas, sebelah kanan dan kiri ber-ganti-ganti. Paduan gelitik kontol pada vaginanya dan gigitan bibir lelaki asing itu pada susunya sungguh merupakan sensasi kenikmatan yang luar biasa. Istriku kini menjerit-jerit kenikmatan. Tak ada lagi rasa kawatir didengar orang. Nafasnya demikian memburu. Pantatnya meliuk mengebor-ebor. Dan sang tamu tidak lagi mau menahan dengan diam. Diangkatnya pantat istriku naik, kemudian diturunkan, naik lagi, kemudian turun. Demikian ber-kali-kali. Gesekkan antara kontol dan vagina saat naik turun itu membuat keduanya semakin histeris. Dan berikutnya dengan tenaganya sendiri istriku mempercepat naik turun pantatnya disebabkan kegatalan vaginanya yang nggak lagi tertahan. Dan nampaklah istriku yang menunggangi lelaki asing tamunya, melakukan kocokkan kontol tamu dengan vaginanya seperti berpacu. Makin cepat, makin cepat, makin cepat. Suara teriakkan kenikmatan istriku diseling desahan sang lelaki menjadi simponi erotik yang pasti akan merangsang siapapun yang mendengarnya. ***** Pukul 16.00, Selasa Pada kesempatan inilah, untuk yang pertama kali istriku mengalami apa yang sering dia dengar, orgasme. Saat-saat menjelang orgasmenya datang, sebagai sesuatu yang baru pertama kali dia rasakan seumur hidupnya dia merasakan rangsangan gatal yang amat sangat yang disusul perasaan se-akan mau kencing pada vaginanya akibat dari gosokkan dengan kontol besar itu. Rasa itu sungguh tak terperikan. Perasaan macam itu membuat fisiknya demikian kuat. Kocokkan pompa yang menguras tenaga itu dia lakukan dengan kecepatan yang semakin tinggi. Disertai hentakkan pada saat kemaluannya menelan kontol besar tamu asing itu agar ujungnya lebih mentok ke mulut rahimnya, yang dibarengi dengan teriakan nikmat yang histeris di-ulang-ulang hingga .. akhirnya.. sampailah. Bendungan itu jebol. Orgasme itu datang. Seperti air bah yang lepas. Ketegangan yang semula berada di puncak yang sangat tinggi langsung turun hingga ke dasarnya. Seperti beban berat yang berhasil dilepasnya. Kocokkannya memelan, memelan dan berhenti. Pelukannya melemas. Kucuran keringatnya membasahi tubuhnya dan tubuh sang tamu. Kepalanya disenderkan pada bahu lelaki itu. Sang tamu ini sungguh lelaki yang memahami. Dia terima kelelahan istriku. Dia ikut berhenti. Dia beri kesempatan. Dia sabar. Dielusnya kepala istriku, diciuminya lehernya dengan lembut. Dijilatinya keringat istriku. Sementara kontolnya dibiarkan terbenam dalam vagina istriku. ‘Oohh ..’, terdengar lenguh istriku sambil sedikit menggeser wajahnya tenggelam keleher lelakinya. Nampaknya istrikupun ingin kontol gede itu tetap di dalam vaginanya. Keadaan menjadi hening, tanpa desahan atau rintihan kecuali nafas-nafas panjang dengan sebentar ter-engah. Dunia sekelilingnya juga seakan ingin diam sesaat.. ***** Pukul 16.14, Selasa ‘Mass ..’, ‘heehh..?!’, ‘..ennaakk.. puass ..?’, ‘..Hheehh..’, ‘..Oocchh..’, terdengar bisikan-bisikan tanpa diikuti gerakan-gerakan. ‘Aku belum pernah lho, seperti ini .., ..aku heran sendiri ..’, istriku ngomong. ‘..hhee..eehh’, sahut lelaki itu masih enggan-enggan. ‘ Baru sekarang aku merasai orgasme’. ‘Bener lho, mas. Aku koq bisa mengulum kontol, menjilati spermamu ..hhoocchh .., kalau suamiku tahu ..’..’Ternyata nikmat banget .. Hhoocchh ..hheecchh ..’, terdengar tarikan nafas panjang. ‘Mass .., mmaass .., capai yaa ..?!, ‘.. Nggaakk .. belumm, khan aku belum keluar lagi ..’, ‘ ..koq kuat banget sih .., nihh masih gede dan kaku dalam nonokku ..’, ‘Khan madduu ..’, tentu kelakar, ‘Iyaa bener-benerr ..’, masih dalam saling berbisik. Istriku mencium gregetan leher lelaki itu. ‘..uuhh ..’, entah lenguh siapa lagi .. Diam, hening lagi untuk beberapa saat.. ‘Belum keluar ya mass, .. Mau dikeluarin ..??, dimana ..??’, istriku bertanya. Pertanyaan itu memancing kerut dahi tamunya sesaat ..tetapi dia bisa menjawab ..,’Bagaimana kalau di mulut kamu ..?’, bisik-bisik, ‘woo, mauu ..’, tanpa pikir lama-lama pelan-pelan istriku bangkit, kemaluannya melepas kontol sang tamu yang masih tetap tegak ngaceng dan mengkilat-kilat basah hingga batangnya yang disebabkan cairan yang keluar dari vagina istriku. Dia ingin memberikan layanan terbaik bagi tamunya ini .., dia ingin mendengar dan melihat bagaimana tamunya ini merintih dan mengerang-erang merasakan kenikmatan dan mendapatkan kepuasan puncaknya. Sang tamu mengambil posisi berdiri dengan kontolnya yang ngaceng menantang ke depan, disusul istriku jongkok pada lututnya dan langsung meraih kontol itu untuk di-emotnya. Kali ini istriku tidak nampak ber-emosi, mungkin sedang surut sesudah orgasmenya tadi. Tetapi sang tamu dengan mendongakkan kepalanya kini mengerang. Tangannya meraih kepala istriku, direngkuhnya kemudian didorong kedepan agar kontolnya lebih dalam lagi dikuluman mulut istriku. Dan istriku mengikuti. Gerakan memompa. Lelaki itu memaju-mundurkan bokongnya, mengerang sambil makin keras meremasi rambut istriku. Tentu terasa pedas bagi istriku. Tetapi suara erangan lelaki itu membuat istriku pelan-pelan timbul kembali ke-asyikannya. Dia mainkan mulutnya. Terkadang dia lepas kulumannya dan menjilat-jilat batangnya. Juga dia isepin buah zakarnya. Di titik ini nampak kelemahan lelaki itu. Setiap jilatan di zakarnya dia se-akan memohon dan mengemis, ‘Terus .. tolong, terruss..oohh mmbbaakk.. enakk bangett ..terruuss..’. Zakar tamunya ini terus dia isepin dan jilatin. Dan benar .., tak begitu lama lelaki asing ini mengeluarkan teriakan histeris yang ditunggunya ..’..mau keluarr.. oohh mau keluarr ..keluarr, mbbaakk.. Isepp.. kontolku..isepp’, sembari menjambak rambut istriku diarahkan ujung kontolnya ke mulutnya dan ..sserr..crot..crot..crott ..muncratlah sperma segar panas langsung ke mulut istriku. Dan mulut istriku yang sudah menganga sejak tadi siap menerima semua puncratan sperma tamunya. Tak ada setetespun yang lepas dari mulutnya. Masih dalam keadaan crot crot, mulut istriku sudah mencaplok ujung kontolnya untuk memastikan bahwa tak setetespun akan tersia-sia ke tempat lain. Wajahnya yang merem melek nampak menikmati cairan hangat di mulutnya itu. Nampak pula dia mulai mengecap-ecap kemudian menelan berliter cairan yang keluar dari kontol lelaki asing itu. Selepas itu baru dua insan ini merasakan kelelahannya. Keduanya terduduk. Sang tamu bersender kembali ke sofa, dan istriku tidak bangun dari lantai menyandarkan tubuh dan kepalanya pada kaki-kaki lelaki itu. ***** Pukul 16.26, Selasa Sesudah beberapa saat istriku bangkit. ‘Tak bikinkan kopi ya, .. Capuchino mau ..?’, ‘Apa tuh ..’. Rupanya tamu ini benar-benar dari klas kumuh, dia nggak ngerti nama minuman tadi. Tetapi istriku tak lagi menghiraukan, dia ambil celana dalam dan kulotnya, dia pakai dan beranjak ke-dapur. Di dapur kini istriku merasakan bibir kemaluannya agak pedih-pedih. Tentu karena kontol yang kelewat gede dari tamu asingnya itu. Sendirian dia tersenyum. Puas. Petualangan yang baru dilewati sungguh ‘eksaiting’. Sambil mengambil cangkir dan kopi dia mikir, biar kutahan lelaki itu. Biar dia nginep. Pulang esok sore, begitu pikirnya. Mumpung. Aku mau lagi, lebih lagi. Aku pengin telanjang bulat semua. Biar kuajak saja ke kamar tidurku. Di kamar dimana aku dan suamiku tidur. Rasanya penyelewengan dan pengkhianatan yang makin tinggi kwalitasnya akan semakin nikmat. Masih adakah cinta pada suaminya.., sesudah penyelewengan ini ..? Jangan tanya cinta .., itu hal yang lain. Urusan cinta suami tak perlu diragukan. Ini tidak lebih dari urusan libido. Urusan orgasme yang memang dengan suami nggak pernah bisa diraih. Ahh ..dia benar..