Hai, masih ingat lagi citer pasal waiter tu. Well, itu citer masa aku masih lagi student. Ramai tanya aku tentang Ayu tu, tanya pasal dia janda ker dara, tanya hubungan aku dengan dia. Well, actually macam aku citer dulu, Ayu ni masa aku jumpa tak kahwin lagi, tapi dia memang bukan dara (u know what i mean....!) Well, hubungan kami okay sampailah aku kejer. She's a good partner, actually very good in bed. But finally kita terpaksa berpisah jugak.
So, kali ni aku nak citer pengalaman aku yang terakhir dan terbaru dengan Ayu. Bukanlah baru sangat, peristiwa ni terjadi tahun lepas. Kebetulan aku kena out station kat Utara, so aku pergi jumpa Ayu. Setakat ni itulah kali terakhir aku jumpa dia. Kiranya macam farewell party laa.. sebab Ayu kata dia akan kahwin. Dengan somebody juga. Datuk lagiii..., dah ada dua isteripun, kalau aku mention, orang utara mesti tahu punya.
Peristiwa ni berlaku dalam November tahun lepas. Awal lagi sebelum bertolak aku dah call Ayu cakap aku nak ke sana. Tiga hari meeting aku dah tak sabar-sabar nak jumpa Ayu, teringat ini bakal pertemuan yang terakhir, aku nak bantai sampai lunyai. Terbayang-bayang jer bontot dia yang seksi tu. Aduhaiii...makk...!
Sehabis meeting malam ketiga tu aku terus ke apartment Ayu. Lebih kurang pukul 12.30 dah, meeting agak lewat malam tu. Dari dalam kereta lagi batang aku dah mencanak-canak. Dah dua minggu tak layan bang. Sampai di apartment Ayu, aku menekan loceng dengan penuh debaran, dan perlahan pintu dibuka. Malam tu Ayu cukup simple. Dia cuma memakai jeans dengan kemeja dari kain satin putih yang lembut. Terbayang sesuatu yang menonjol didadanya. Aduhhh...
Sebaik sahaja pintu ditutup, aku terus merangkul tubuh montok itu ke dalam pelukanku. Gelodak yang tidak tertahan-tahan rasanya ingin aku hamburkan di situ jua.
" Zack ...", bisik Ayu perlahan. Wajah cantiknya itu begitu dekat sekali dengan mukaku. Hembusan nafasnya yang hangat begitu terasa menerpa daguku. Wajahnya kelihatan sedikit berkeringat, sorotan kedua matanya begitu sejuk dalam pandanganku, dan bibirnya yang ranum kemerahan terlihat basah setengah terbuka ... aduhaii… cantiknya!!. Tanpa sedar kudekatkan mukaku kepadanya. ... dan dalam sesaat bibirku telah mengucup lembut bibir Ayu yang setengah terbuka. Begitu terasa hangat dan mengasyikan.
"Oooh ....", bisikku perlahan setelah kucupan itu berakhir. Aku memandang Ayu dengan penuh rasa mesra. Aku lihat betapa wajahnya yang cantik kelihatan semakin cantik. Kedua pipinya yang putih bersih kelihatan memerah, kedua matanya yang jernih memandang redup kepadaku, sementara kedua belah bibirnya masih setengah terbuka dan merekah basah menggoda.
Seolah lemas saja tubuhnya yang seksi montok itu berada dalam dakapanku. Wajahnya yang cantik itu memandangku pasrah dan tetap dengan senyum manis bibirnya yang kian menggoda. Kedua pipinya kelihatan semakin memerah menambah kecantikannya. Aku semakin terpesona ...
" Apa yang U nak buat ni Zack ...", bisiknya perlahan, dalam rona malu wajahnya yang dibuat-buat. Kedua tanganku yang memeluk pinggangnya erat terasa sedikit gementar. Dan tanpa sedar kedua tanganku telah berada di atas bontotnya yang bulat. Mengkal dan padat. Lalu perlahan kuusap mesra sambil kuberbisik ...
" U tahukan apa yang I nak ...", bisikku perlahan. Ooh ... keempukan kedua buah dadanya yang besar menganjal-anjal di dadaku membuat batangku semakin tegang tak terkira ... Tanpa ku sedar, kuramas kedua belah bontotnya yang terasa padat di sebalik seluar jeans ketatnya.
" Oouuuhhhh ... ", Ayu mengeluh ghairah Dengan pantas aku kembali mengucup bibirnya. Kusedut dan kukulum bibir hangatnya dengan mesra atas dan bawah. Bunyi kucupan kecil terdengar begitu indah ... Kedua tanganku masih mengusap-usap sambil sesekali meramas kedua belah bontotnya yg bulat padat itu. Bibirnya yang terasa hangat dan lunak berulang kali memagut bibirku sebelah bawah dan aku membalasnya dengan memagut bibirnya yang sebelah atas. Oooh ... terasa begitu nikmatnya. Hembusan lembut nafasnya bersatu dengan hangat nafasku. Kurasakan kedua lengan Ayu telah melingkar di leherku dan tangannya kurasakan mengusap mesra rambut ku.
Batangku terasa semakin besar dan keras didalam seluar. Tubuh kami yang saling berpelukan erat membuat batangku yang menonjol di seluarku itu tersepit dan menempel keras di perut Ayu yang empuk.Kulepaskan hangat bibirku di bibir Ayu. Aaaah ...wajah cantiknya itu kelihatan semakin berkeringat, dan bibirnya yang basah oleh liurku merekah indah. Kedua matanya sedikit redup dan memandangku pasrah. Aku melihat ada sejuta keinginan terpendam dalam matanya itu.
Aku membongkok dan mengangkat tubuh montok Ayu dalam dukunganku. Ayu tertawa manja ketika aku mula mendukung tubuh seksinya itu masuk ke dalam bilik. Lengan kanannya merangkul leherku sementara tangan kirinya mengusap mesra kedua pipi dan wajahku.
Didalam biliknya, kuturunkan tubuh seksi Ayu di atas katilnya.
Wajahnya yang cantik tersenyum manis, kedua tangannya kini berada di atas kedua belah buah dadanya. Ayu mula mengusap perlahan kedua bulatan bukitnya yang besar dari balik baju kemejanya. Seolah merangsang dan menggodaku.
Aku tak tahan melihat tingkahnya mula membuka kancing kemejaku satu persatu dengan cepat ....kulemparkan bajuku ke tepi, kedua mataku tak lepas dari tubuh Ayu yang semakin menggoda, dengan jemari gementar menahan nafsu aku mula membuka seluarku. Melihat tubuhku yang hampir telanjang, Ayu mendesah halus. Kulihat kedua tangannya meramas semakin kuat buah dadanya yang besar.
Perlahan Ayu kembali bangun dan membuka kemeja dan jeansnya satu persatu. Aku semakin terkejut apabila ternyata Ayu tidak memakai sebarang pakaian dalam pun. Ayu yang mengghairahkan itu kembali ke katil seolah semakin menggodaku untuk turut serta.
Aku semakin tak tertahan melihat tubuh Ayu yg kini berada diatas katil tanpa tertutup sehelai benang pun. Betapa putih tubuh indahnya yang telanjang bulat, mempamerkan semua keindahan dan kemontokan tubuhnya. Ayu tersenyum manis kearahku sambil terlentang. Kedua buah dadanya yang sangat besar terlihat masih begitu mengghairahkan. Kedua puting susunya yang kecil berwarna coklat kemerahan seolah menggodaku untuk segera kujamah. Perutnya masih terlihat ramping dan seksi tanpa lipatan lemak. Aku menelan ludah melihat bagian bawah tubuhnya yang kini ternyata tak memiliki sehelai rambutpun. Rupanya Ayu telah mencukur habis bulu cipapnya.
Dengan pantas kutarik seluar dalamku. Aku sudah tak peduli lagi. Dengan lutut setengah gemetar, perlahan-lahan aku mulai naik ke atas katil Ayu yang sudah menungguku sejak tadi. Dengan rambut setengah terurai di pipi Ayu tersenyum manis memperlihatkan keindahan bibirnya. Matanya seolah meredup dan pasrah. Namun nafasnya terdengar sedikit kurang teratur.
" Ayuuu ...", bisikku penuh nafsu. Kubaringkan tubuhku di sebelah kanan tubuhnya. Kupandang wajahnya yang cantik mempesona, lalu dengan jemari gementar kuelus mesra kedua belah pipinya yang halus. Ayu tersenyum manja padaku.
" Zack ... beri I kenikmatan ...", bisiknya tanpa malu-malu. Sorot matanya terlihat lemah seolah memohon. Aku tersenyum penuh ghairah.
" Aahhhh Ayu ... aku akan memuaskanmu ...", bisikku nakal. Kuperhatikan jemari tangan kirinya kini telah berada diatas kangkangnya mengusap-usap cipapnya yang montok merangsang. Aku tersenyum penuh ghairah, Dan seolah bagai mimpi saja ketika akhirnya dengan gagah aku telah berada di atas Ayu yang telanjang itu dan menindihnya kemas.
"Aaaaahhh .... Oooouuuhh ...." Kami berdua mengeluh nikmat bila kulit tubuh kami saling bersentuhan dalam kemesraan. Batangku yang tegang seakan terkena letrik bila menyentuh bukit cipapnya sangat empuk. Dengan nakal kepala batangku menyelip di antara bibir cipapnya yang rapat. Mmmm ... terasa begitu nikmat saat kulit kepala batangku menggesel daging celah cipapnya ke dalam. Aku rasakan Ayu membuka kedua pahanya luas-luas.
Aku merasakan begitu halus kulit kedua belah pahanya yang langsung mengapit pinggangku lembut.
Sambil mengusap mesra rambut Ayu yang panjang, mulutku dengan kemas kembali mengucup dan mengulum bibir Ayu yang basah dan hangat. Ayu membalas ciumanku di bibirnya. Sesekali lidahnya dijulurkan keluar untuk dengan segera kuhisap dan kukulum mesra. Terasa begitu manis lidah dan bibirnya. Sementara itu kurasakan kedua buah dadanya begitu kenyal dan padat menekan nikmat dadaku, kedua putingnya yang tajam itu mencakar dadaku. Kedua tangan Ayu yang halus mengusap-usap kemas daging punggungku.
Sesekali Ayu meramas batangku dan mengarahkan kepala batangku kemulut liang cipapnya yang terasa licin dan basah. Aku segera menarik punggungku ke atas karana terasa geli nikmat pada batangku yang diramasnya. Aku melepaskan ciumanku pada bibir Ayu.
" Aaaoooohhh ... Ayu... geliii ahhh ...", erangku kenikmatan.
" Uuhh ... U jahat ler Zack ...", bisik Ayu perlahan. Bibirnya yang ranum kemerahan sangat basah dengan air liurku. Kulihat wajah cantiknya basah berpeluh kecil. Lalu dengan cepat, mulutku kembali melumat bibir ranumnya yang basah, ... dan ouuuuuhhhh ... Ayu merintih manja bila bibir dan lidahku mula bermain di telinga kirinya. Sesekali gigiku setengah menggigit membuatkan Ayu menggeliat keenakan.
" Arrrghhhhhhhhhh…..Uuuhhhhgggrrr Zackkk ...", pekiknya halus. Ayu sangat terangsang sekali. Kemudian dengan cepat aku menggeser turun ke bawah. Kurapatkan perutku ke tubuh Ayu, dan mmmm ... terasa perutku menekan bukit cipapnya yang empuk ...
Dari dekat aku dapat betapa indahnya buah dada Ayu, warnanya begitu putih dan bersih. Kedua putingnya yang kecil berwarna coklat kemerahan. Dengan lembut kedua tanganku yang sudah menggenggam kedua buah dadanya bergerak meramas-ramas perlahan...
" ....oouuuhhh………Aaaaaahhhhhhhgggrrrrghhh", Ayu memejamkan kedua matanya dan mulutnya yang basah mengerang keenakan. Aku menunduk dan mulutku mula menghisap dan mengulum buah dadanya yg sebelah kiri perlahan-lahan. Lidahku dengan lembut menjentik putingnya dan sesekali menggigit halus.
" Aawwww ...nngggghhhh ...", Ayu merintih semakin keras. Mulutku mula menghisap putingnya lebih kuat dan ... semakin keras. Lidahku dengan ganas memintal-mintal putingnya dengan ghairah Mmmm ..nikmatnya .... .. berulang kali aku menghisap dan melepaskan hisapanku dengan kuat sampai berbunyi nyaring. Puas dengan hisapan, lidahku yang basah kujalarkan menjilati seluruh permukaan buah dadanya sampai penuh basah oleh air liur. Ayu bergerak semakin liar. Mulutnya berulang kali memekik dan mengerang keenakan menikmati mainan idahku di buah dadanya.
" Aawwww ..nggghhhh .....awwww ...." Tangannya tak tahan menarik-narik rambutku. Mulutku kini berpindah untuk menghisap, mengulum dan menjilat buah dadanya yang sebelah kanan, sementara yang kiri kuramas-ramas dengan lembut. Seperti tadi juga, aku menghisap-hisap buah dada kanannya membuatkan Ayu semakin menggeliat hebat kesedapan.
" Aaawww ..Zackk...hu ..hu.... sudah Zack...nggghhhh ...sudah sayang ...", Aku semakin bergelora.. cukup lama sekali aku mengerjakan dan menyonyot kedua belah buah dadanya yang besar itu. Setelah puas barulah aku dapat melihat kedua buah dadanya yang tadinya begitu putih bersih itu kini sampai basah penuh liur, dan disana sini nampak kemerahan bekas mulutku. Terutama disekitar kedua putingnya yang kini nampak semakin merah saja, kulihat ada sedikit calar merah disitu ... mungkin bekas gigitanku tadi ...
Ayu memandangku sayu, kedua matanya sedikit berair dan merah, bibirnya bergetaran. Wajah cantiknya itu kelihatan sedikit kemerahan.
Aku tersenyum padanya, tiba-tiba kedua tangannya menekan kepalaku ke bawah. Mmmmm ... rupanya Ayu ingin aku menjilat cipapnya. Dengan keras aku menggeser ke bawah ... mmm terasa nikmatnya bila perutku menggeser bukit cipapnya. Lidahku kuhulurkan menjilat permukaan perutnya yang halus dan sejenak sempat kugeletek lubang pusatnya dengan lidah dan bibirku. Dan ketika mukaku sampai diatas kangkangnya .....
Begitu putih dan halus cipapnya sesuai dengan warna kulit tubuhnya. Bau khas cipapnya benar-benar mengkhayalkanku. Aku menarik nafas panjang menghirup nikmat bau cipapnya.
Tiba-tiba tanpa kuduga tangan Ayu menekan kepalaku kebawah, sehingga mukaku terbenam di celah kelangkangannya yang merangsang. Aku julurkan lidah ke bawah sepanjang mungkin menyelip dan menembus bibir cipapnya dan secara perlahan memasuki liang cipapnya yang terasa sempit dan licin. Ayu menggeliat hebat dan mulutnya mengerang panjang kesedapan...punggungnya sesekali digoyangkan lembut ke kiri-kanan dan juga keatas menikmati mainan lidahku.
" Aaaaaagghghhhhh ....uuhhhhhhhhhhhfff ...... ssshhhhhhh ....Aaaarrr ...", pekiknya nikmat. Tangannya semakin menekan kepalaku kebawah, membenamkan mukaku seluruhnya ke bukit cipapnya Kuselitkan kedua tanganku ke bawah bulatan bontotnya yang kenyal dan padat, tanganku mula meramas kemas lalu dengan buas kugoyang-goyangkan mukaku mengusap keseluruh permukaan cipap Ayu yang hangat dan empuk. Lidahku kutelusupkan memasuki liang sempitnya, menggeletek lembut mulut liang merahnya sambil terus menyedut cairan cipapnya.
Ayu menjerit dan mengerang-erang dengan keras, punggungnya menggeliat semakin hebat menahan nikmat. Kuramas dan kucengkam kuat bontotnya yang kenyal agar tidak bergerak terlalu liar.
" Ooouuuuhh ... nnggggnhhhhnnnnggggg ggghhh .....nggghhhh .....", mulut Ayu merintih2 dan mengerang2 menahan geli dan nikmat. Punggungnya digoyang-goyang kiri kanan, sesekali kurasakan kedua pahanya yang kini menyepit kepalaku sambil menekan kuat ke bawah seolah ingin memuntahkan cairan kenikmatan tubuhnya.Lidahku sesekali menelusup masuk ke dalam liang cipapnya sambil mengulum kemas bijinya.
" A..aarrr .... Lagi sayangggghh ...", Ayu berbisik sedikit serak.
Kudongakkan kepala keatas sambil kupandang wajah Ayu yang berkeringat, sekilas, lalu kutundukkan muka ... lidahku dengan liar kembali menjilat biji kenikmatannya, berulang-ulang.
Ayu sampai berulang kali mengeliat ke bawah menghentakkan kedua belah pahanya yg putih seksi, sambil mulutnya memekik kecil dan merintih panjang menahan geli bercampur sejuta kenikmatan.
" Aaahhhh ... nnggnggghhgnggghghhhh ..... ggghghnhghgghhhh ....", rintih Ayu berulang kali.
Ayu mengoyangkan punggungnya menahan rasa nikmat. Saat bibir dan lidahku secara serentak menghisap dan memintal bijinya, tiba-tiba Ayu memekik keras dan akhirnya mendesah panjang ... punggungnya tersentak terangkat ke atas seolah tak kuat menahan rasa nikmat. Kedua pahanya menyepit ketat kepalaku.Tanganku mengusap mesra kedua daging bontot Ayu dan meramas-ramas lembut.
" Aaaagggggghhhhh .....aoooohhhhhhhhhh ...... uuuuuhhhhhhhhhhhghffhhghh...."
Keluh Ayu panjang. Aku tahu dia pasti sedang menuju puncak kenikmatan, aku merasakan kedua belah pahanya yang begitu halus dan padat menekan kepalaku mula bergetar lembut dan meneran semakin kuat ... dan
" Aaaagggggghhhhhhhhhhhhhhhhghh...." cairan kenikmatannya segera tumpah keluar ..aku terus menghisap dan menyedut bijinya semakin kuat, dan sesekali kumainkan dengan hujung lidah. Aku terasa paha Ayu kejang mengepit kepalaku di kelangkangnya hampir beberapa saat.
Dan apabila kekejangan itu kembali reda, Ayu mula mengendurkan pahanya. Aku terus merangkak ke atas dan rebah disamping tubuh bogel Ayu. Kulihat Ayu masih memejamkan kedua matanya seolah sedang menikmati sesuatu…. Perlahan ...kedua matanya terbuka. Wajah cantiknya yang berkeringat kelihatan merah seolah menahan sesuatu.
Aku tersenyum lebar, sambil perlahan mengucup lembut keningnya. Dan dengan perlahan juga Ayu menggulingkan tubuh montok seksinya yang putih mulus ke atas menaiki tubuhku, Kedua pahanya dibuka lebar sementara bukit cipapnya yang empuk terasa empuk menekan batangku yang sudah sangat keras....