Kejadian ini terjadi karena saya dan pacar saya, Anna, pergi berkaraoke baik beramai-ramai dengan teman-teman kami maupun hanya kami berdua. Suatu hari saya diberitahu oleh teman saya bahwa ada sebuah tempat karaoke di Kelapa Gading yang memutarkan lagu-lagu karaoke dengan gambar-gambar wanita telanjang. Karena penasaran dan ingin mengetahui lebih lanjut saya mengajak Anna untuk pergi berkaraoke di tempat tersebut. Saat malam minggu, sekitar jam 22.30 saya mengajak Anna untuk berkaraoke di tempat tersebut dan Anna pun tidak keberatan, sebelumnya saya telah memberitahukan Anna situasi dan keadaannya. Sesampai di sana saya langsung membooking sebuah ruangan VIP, kami terpaksa membooking ruangan untuk sepuluh orang karena ruangan itu yang paling kecil. Lalu kami pun diantar oleh seorang wanita menuju ke ruangan yang telah kami booking. Sesampainya di ruangan, wanita tersebut menawarkan minuman dan makanan. Kami hanya memesan minuman dan makanan kecil saja, kacang garing, karena baru sejam yang lalu kami makan. Setelah menerima orderan, wanita tersebut langsung ke luar. Sementara itu kami berdua mulai memilih lagu yang ingin kami nyanyikan maupun hanya untuk didengar. Dua buah lagu telah selesai kami nyanyikan dan pintu terbuka kembali dan masuklah wanita tadi sambil membawa pesanan kami. Setelah lama menunggu, kami merasa penasaran karena gambar-gambar yang hot belum juga muncul di layar TV dan ternyata gambar-gambar hot itu baru mulai muncul setelah jam 23.30 WIB. Melihat gambar-gambar wanita telanjang itu membuat saya mulai tinggi nafsu seksnya. Saya mulai merapatkan duduk saya dengan Anna dan mulai melingkarkan tangan saya di pinggangnya. Anna rupanya peka akan perubahan keadaan yang terjadi dan ia pun mulai menyandarkan tubuhnya ke dada saya sambil terus bernyanyi. Saya sudah sulit berkonsentrasi dengan teks-teks yang tertulis di layar TV, tangan saya pun mulai menjalankan tugasnya. Pertama saya mulai meraba-raba punggungnya dan kemudian perlahan tapi pasti tangan saya mulai berpindah ke bagian depan, tangan saya mulai menyentuh gumpalan daging yang terbungkus rapi oleh BH berenda yang agak tipis. Saya mulai meremas-remas ke dua gumpalan daging dengan bernafsu, Anna mulai mengeluarkan desahan-desahan lembut yang menggoda. Desahan Anna itu semakin membuat nafsu seks saya semakin meningkat dan segera tangan saya menyelinap di balik kaosnya yang ketat dan langsung saya lepaskan cantelan BH di punggungnya yang mulus. “Kunci dulu pintunya sayang, entar kalo ada yang masuk gimana,” kata Anna, bergegas aku menghampiri pintu dan mencari kuncinya. Pintunya tidak berkunci, segera saya berputar otak. Sofa yang ada di dekat pintu saya dorong hingga menempel dengan pintu, lumayan pintu itu tidak dapat langsung terbuka karena terganjal oleh sebuah sofa. Langsung saya balik ke sofa tempat saya duduk semula dan mulai melepaskan kaos dan beha yang dikenakan Anna. Kali ini Anna tidak keberatan dengan tindakan saya malah membantu saya melepaskan kaos yang dikenakannya. Begitu kaos dan BH itu terlepas saya melihat dua buah gumpalan daging yang sangat menggemaskan, ukurannya tidak terlalu besar tapi sangat proporsional dengan tubuh Anna yang ramping. Walaupun sering melihat Anna telanjang bulat, akan tetapi saya selalu terpesona jika melihat buah dada Anna yang indah dan sekal itu. Tak kubiarkan diriku terpesona terlalu lama, langsung kuraih buah dada Anna yang sudah menantang untuk diremas-remas dan dihisap-hisap. Desahan halus kembali terdengar ketika tanganku mulai meremas-remas buah dadanya dan disertai dengan hisapan maupun jilatan. “Ahh… ahh… ahh…, nikmat, nikmat, teruskan sayang jangan dilepaskan hisapannya,” Anna bergumam dengan penuh nafsu. Melihat Anna yang sudah mulai tinggi nafsunya, segera tangan saya pun berpindah ke paha. Tangan saya pun mulai menyusup di bawah rok mininya dan mulai meraba-raba paha yang putih mulus, sampai tangan saya meyentuh CD-nya yang juga berenda. Segera saya pelorotkan CD itu dan tangan saya pun kembali bergerilya di pahanya sampai di sebuah bukit kecil yang tandus, Anna baru saja mencukur habis bulu rambut kemaluannya, sehingga saya dapat dengan leluasa menemukan celah di bukit itu. Segera tangan saya mulai menyusup masuk ke dalam celah dan mulai memainkan clitorisnya yang empuk dan legit. Tubuh Anna mulai bergetar sambil terus mengeluarkan suara desahan-desahan nikmat, ahh… ahh… ahh…, nikmat sayang, nikmat sekali, sambil disertai dorongan pantat Anna. Saya pun semakin bernafsu untuk meremas-remas kemaluannya. Tiba-tiba Anna bangkit dari duduknya sambil berkata, “Mas mau lihat saya menari striptease tidak?” Walaupun agak sedikit kaget karena Anna tiba-tiba berdiri mendadak, segera aku menganggukkan kepala pertanda setuju dengan usulnya. Anna pun kembali mengenakan seluruh pakaiannya dan mulai memilih lagu yang akan menemaninya menari-nari. Anna mulai berdiri di tengah-tengah ruangan dan ketika lagu mulai dilantunkan, tubuh Anna mulai meliuk-liuk mengikuti irama lagu. Anna meliuk-liukkan tubuh yang sintal dengan lemas dan menggairahkan, Anna sesekali meremas-remas buah dadanya dan juga terkadang meraba-raba kemaluannya sambil menjulurkan lidahnya. Satu lagu berlalu, Anna pun mulai menanggalkan kaos dan BH-nya, sambil terus meliuk-liukkan tubuhnya. Saya sebenarnya sudah tidak dapat menahan nafsu seks saya lagi, apalagi melihat buah dada Anna bergoyang-goyang dengan indahnya. Melihat saya yang mulai blingsatan karena nafsu, Anna semakin hot meliuk-liukkan tubuhnya yang sintal dan tiba-tiba ia melepaskan rok mininya terus melemparkannya ke saya. “Buka, buka, buka CD-nya,” kataku. Mendengar teriakanku Anna semakin kerasukan dan ia semakin bernafsu meliuk-liukkan badannya sambil terus meremas-remas buah dadanya supaya saya semakin bernafsu. Setelah puas melakukan gerakan-gerakan yang merangsang, Anna membelakangiku dan mulai memelorotkan CD secara perlahan-lahan yang semakin membuat nafsuku tidak tertahankan lagi. Segera saya tubruk tubuhnya dan kuremas-remas buah dadanya dari belakang. Tanganku dengan cepat menarik lepas CD-nya yang masih menempel di kakinya dan tanganku langsung menyusup ke celah di bukitnya yang tandus. Anna pun menjerit kenikmatan, “Aahh… ahh… ahh… nikmat, nikmat sekali teruskan, teruskan ahh, ahh, ohh… Mas, Anna sudah tidak tahan nich pingin ngerasain tusukan pedang Mas yang kuat dan perkasa,” katanya. “Ok, Anna,” segera kulepaskan baju dan celana jeans yang kukenakan. Tiba-tiba aku teringat bahwa aku membawa seutas tali dan penutup mata yang akan kugunakan untuk mengikat tangan Anna dan juga menutupi kedua matanya. Segera kusampaikan gagasanku itu sambil terus merangsangnya dengan remasan-remasan di buah dadanya maupun di kemaluannya. Anna mengangguk-angguk tanda ia menyetujui gagasanku itu, segera aku mendudukkan tubuh Anna kembali di sofa dan saya pun mulai mengikat kedua tangannya di sofa dan kemudian matanya pun kututupi dengan selembar kain. Nafsuku benar-benar memuncak melihat Anna yang dalam keadaan telanjang bulat, terikat dan tertutup matanya. Melihat Anna yang sudah tidak berdaya dan pasrah, saya pun langsung membuka CD yang kukenakan dan mengacunglah penis yang keras dan gagah. Ketika saya ingin mendekat ke tubuh Anna yang sedang duduk bersandar dengan pasrahnya, tiba-tiba tubuh saya disergap dari belakang oleh tiga laki-laki yang kekar dan langsung mulut saya dibekap dengan sebuah gumpalan kain. Tubuh saya didudukkan di sofa berseberangan (sofa di ruangan itu berbentuk huruf U) dengan tubuh telanjang Anna dan tubuh saya pun diikat dengan kuat dan erat. “Sorry yach, gue pinjem dulu wanita lu, lu nontonin aje kami bertiga menikmati tubuh wanita lu, ok.” Selesai membereskan aku hingga tak berdaya, ketiga laki-laki itu mulai menghampiri tubuh Anna yang masih telanjang dan duduk bersandar dengan pasrahnya menunggu untuk disetubuhi. Melihat tubuh Anna yang telanjang bulat tanpa seutas benang, dengan buah dadanya yang sekal dan menantang serta bukit kemaluannya yang tandus telah membuat nafsu seks ketiga laki-laki itu meninggi. Mereka pun lalu melakukan undian terlebih dahulu untuk menentukan siapa yang berhak menikmati Anna terlebih dahulu. Ternyata yang menang adalah laki-laki yang agak kekar dan berkulit gelap, ia tersenyum menyeringai dan segera menghampiri Anna dan mulai meremas-remas buah dadanya. Anna tidak menyadari bahwa yang meremas-remas buah dadanya bukanlah saya lagi, Anna hanya mengeluarkan lenguhan-lenguhan nikmat, “Ahh, ahh, ahh, nikmat, nikmat sayang terus, terus, hisap, hisap sayang.” Mendengar permintaan Anna untuk menghisap buah dadanya, langsung laki-laki itu menghisap-hisap buah dada Anna yang menantang. Hisapan dan jilatan laki-laki itu semakin membuat Anna bernafsu, terlihat dari tubuhnya yang mengejang-ngejang dan juga puting susunya tampak menegang. Anna sudah tidak dapat lagi menahan nafsunya, “Ayo sayang masukkan barangmu, cepat sayang, ahh, ahh, aah, aku sudah tidak tahan lagi nich,” seru Anna. Permintaan Anna segera disambut dengan tusukan kemaluan laki-laki itu yang berukuran cukup besar, panjangnya sekitar 17 cm dan tebalnya sekitar 4 cm. Mulanya ujung kemaluan laki-laki itu hanya menempel di kemaluan Anna dan perlahan tapi pasti ia mulai menggoyangkan pantatnya sehingga kemaluannya mulai menusuk ke dalam kemaluan Anna. Setelah yakin kemaluannya pada arah yang benar, langsung laki-laki itu menghentakkan pantatnya dengan keras sehingga amblaslah seluruh kemaluannya ke dalam kemaluan Anna. Ahh… ah… ahh, ooohh, nikmat sayang, nikmat, ohh… nikmatnya.” Desahan Anna semakin membuat laki-laki itu mempercepat gerakan pantatnya sehingga juga semakin membuat Anna menjerit nikmat. Melihat temannya sedang asyik menikmati tubuh telanjang Anna, membuat kedua laki-laki yang lainnya menjadi tidak tahan juga. Mereka pun akhirnya menghampiri dan mulai ikut menikmati tubuh Anna dengan meremas-remas dan menjilati serta menghisap buah dada Anna. Karena nafsu sexnya yang sudah memuncak, Anna tidak menyadari bahwa yang menikmati tubuhnya tidak hanya satu orang melainkan tiga orang. Anna hanya terus mengeluarkan suara desahan-desahan nikmat, sampai suatu saat tubuh Anna tiba-tiba mengejang dengan kuat yang menandakan bahwa ia telah mencapai puncak kenikmatan yang ternyata dibarengi oleh tembakan dari kemaluan si laki-laki itu. Satu menit tubuh Anna mengejang-ngejang dengan nikmat dan kemudian tubuh Anna pun mulai melemas. Setelah selesai menunaikan tugasnya laki-laki yang pertama pun mencabut senjatanya dan duduk di sofa dengan tubuh berkeringat. Laki-laki yang kedua pun mulai melakukan tugasnya dengan mulai merangsang Anna lagi dengan jilatan-jilatan di buah dadanya dan juga remasan-remasan di kemaluannya. Setelah beberapa lama Anna mulai terangsang lagi dan mulai terdengar kembali suara desahan nikmatnya. Tanpa membuang waktu, laki-laki yang kedua pun mulai menancapkan kemaluannya di lubang kemaluan Anna. Walaupun ukurannya tidak sebesar laki-laki yang pertama tapi karena lubang kemaluan Anna yang masih sempit maka tetap saja Anna merasa nikmat dan mulai mendesah, “Ahh, ah, ahh, ooh… nikmat, nikmat, ahh… ahh… nikmat sekali.” Setelah beberapa menit laki-laki yang kedua tidak lagi dapat menahan semburan lahar panas. Rupanya Anna belum mendapatkan orgasme yang kedua sehingga cepat-cepat laki-laki yang ketiga menancapkan kemaluannya ke lubang kemaluan Anna yang sudah basah oleh cairan dari laki-laki yang kedua dan juga cairan dari kemaluan Anna sendiri. Laki-laki yang ketiga pun langsung menggempur Anna dengan kecepatan tinggi sehingga nafsu Anna kembali meninggi dan Anna pun kembali mengeluarkan desahan, “Ahh, ahh, ough… terus, terus, makin cepat, makin cepat, ahh… ooogh… nikmat, nikmat, nikmat, ahh…” Setelah beberapa menit kemaluan Anna terus digempur akhirnya tubuh Anna mengejang dengan keras sambil menjerit nikmat, “Aahh… ooogh…” Anna telah mencapai klimaksnya yang kedua yang juga dibarengi dengan semburan dari laki-laki yang ketiga. Setelah ketiga laki-laki itu menikmati tubuh Anna, muncul niat mereka untuk membagi kenikmatan itu dengan teman-teman mereka yang lain yang ada di ruangan VIP yang lain. “Bagaimana kalo kita bawa wanita ini ke tempat teman-teman kita dan kita nikmatin bersama-sama,” kata salah satu dari laki-laki itu. “Setujuuu…” kedua laki-laki itu menyahuti ajakan tersebut. “Steve, cepat ambil kamera di tempat anak-anak, kita foto dulu nich wanita biar dia nanti nurutin kemauan kita,” segera laki-laki yang bernama Steve mengenakan kembali pakaiannya dan bergegas keluar dari ruangan. Tak lama kemudian laki-laki yang bernama Steve itu pun sudah kembali dan menenteng sebuah kamera. “Bangun manis,” kata laki-laki itu seraya melepaskan tutup mata yang masih menempel di mata Anna. Rupanya Anna tertidur setelah merasakan kenikmatan orgasme sebanyak dua kali. Tubuh Anna terlihat menggeliat perlahan dan mulai membuka matanya. Ketika Anna membuka matanya, betapa terkejutnya ia melihat ternyata ada tiga laki-laki yang tidak ia kenal ada di samping tubuhnya yang telanjang. Tubuh Anna meronta-ronta sambil berkata, “Lepaskan saya, lepaskan saya.” “Sabar manis, kami akan melepaskan ikatan kamu setelah kami selesai membuat foto tubuhmu yang telanjang.” Segera laki-laki itu memotret tubuh telanjang Anna dari berbagai arah dan Anna pun tidak dapat berbuat banyak untuk menutupi mukanya ataupun kemaluannya karena kedua tangannya masih terikat di sofa. Setelah laki-laki itu selesai membuat foto telanjang Anna segera ia mengeluarkan film dari kamera dan mengantunginya. “Ok, manis kami sudah selesai membuat foto telanjangmu jadi sekarang kamu nurut aja sama kami atau kami cuci film ini dan kami sebarin ke temen-temen lu dan juga orang tua lu!” Mendengar perkataan laki-laki itu Anna tersadar bahwa ia tidak mempunyai pilihan lain selain menuruti kemauan mereka atau film itu akan membuatnya malu di kemudian hari. “Steve lepasin ikatannya.” Setelah ikatannya terlepas segera Anna mencari pakaiannya, tapi ternyata pakaiannya sudah berada dalam genggaman salah satu laki-laki itu. “Ini yang kamu cari manis,” sambil laki-laki itu menunjukkan pakaian Anna. “Udech lu nggak usah mikirin buat make pakaian lu lagi, kami semua justru pengen ngeliat tubuh lu yang mulus itu tanpa sehelai benang pun. Ayo sekarang lu ikut kami ke ruang yang lain.” kata salah satu laki-laki itu. “Eh, gimana nich dengan pacarnya, mau kita biarin di sini atau kita ajak aje kesebelah biar dia bisa ngeliatin kita semua nikmatin tubuh wanitanya.” kata temannya yang lain. “Bawa aje sekalian, ntar kalo ketauan ama pelayan di sini bisa berabe, jangan lupa bajunya juga dibawa.” Kami berdua pun digiring dalam keadaan telanjang bulat keluar dari ruangan itu dan menuju ke sebuah ruangan lain yang ada di ujung. Sesampai di ruangan itu ternyata di situ ada delapan orang laki-laki yang sedang asyik berkaraoke sambil minum-minuman keras. “Hay teman-teman, gue bawain oleh-oleh nich buat kita nikmati bersama-sama sampe puas”, seraya laki-laki itu mendorong tubuh telanjang Anna ke tengah-tengah ruangan. Melihat tubuh Anna yang telanjang bulat, segera semua laki-laki itu berteriak-teriak kegirangan. “Wow, ok bener nich oleh-oleh lu, dapat dari mana? Dan siapa tuch laki-laki yang lu bawa?” tanya temannya. “Gue nemuin wanita ini di ruangan karaoke lain dan ini laki-laki adalah pacarnya, tapi dia udeh ngijinin kita untuk nikmatin tubuh wanitanya kok, iya khan?” seraya laki-laki itu mendorong tubuhku ke lantai hingga aku pun terjerembab di lantai. “Ok, teman-teman mari kita mulai pestanya jangan buang-buang waktu lagi.” “Eh, lu nari-nari dulu dech buat kami makin nafsu dan lu musti memohon-mohon kepada kami semua supaya kami mau nikmatin tubuh lu,” seru salah seorang laki-laki itu. Mendengar perintah itu Anna hanya bisa pasrah dan mulai menggoyangkan tubuhnya yang putih mulus itu. “Ayo narinya yang semangat donk, kayak tadi waktu lu nari buat laki lu,” rupanya laki-laki itu sudah mengintip kami dari awal. Dengan terpaksa Anna pun mulai menggoyang-goyangkan tubuhnya dengan lebih bersemangat dan Anna pun berusaha menikmati keadaan itu. Lama kelamaan pun Anna semakin hot menggoyangkan tubuh sambil meremas-remas buah dadanya dan juga kemaluannya, sambil mengeluarkan suara desahan, “Aahh, ahh, ayo nikmatin tubuh saya, ahh… ahh, ayo siapa yang mau nikmatin saya, ayo silakan nikmatin tubuh saya, aahh, ahh, jangan malu-malu.” Melihat Anna yang menari-nari dengan hot, maka semua laki-laki itu mulai melepaskan pakaiannya satu-persatu hingga telanjang bulat. Anna sempat terkaget-kaget ketika melihat kemaluan laki-laki itu yang sudah berdiri tegak semua dan sebagian besar berukuran besar, lebih kurang 18 cm dan ketebalannya sekitar 4,5 cm. “Ayo manis silakan pilih yang mana yang mau lu pake duluan,” sambil kesebelas laki-laki itu merubungi tubuh telanjang Anna. Rupanya dikelilingi laki-laki telanjang telah membuat sensasi lain bagi Anna, ia merasakan suatu keinginan yang selama ini terpendam dalam dirinya, yaitu berhubungan seks dengan beberapa orang laki-laki sekaligus dapat terwujudkan walaupun keadaan ini sebenarnya tidak ia inginkan. Melihat kesebelas penis mengacung di dekatnya seakan-akan meminta untuk dielus dan diremas, maka Anna sengaja memainkan penis-penis itu sehingga membuat para laki-laki itu semakin tidak dapat menahan nafsunya. “Ayo cepetan pilihnya manis atau lu mau kita semua sekaligus menikmati tubuh lu.” Anna hanya diam saja sambil ia memainkan dua buah kemaluan yang ukurannya paling besar sehingga membuat kedua laki-laki itu blingsatan keenakan, “Oohh… ohh… nikmat juga remesan lu manis.” Tetapi hanya sebentar saja Anna memainkan kedua kemaluan itu segera ia berpindah ke kemaluan yang lainnya lagi. “Rupanya lu minta dikerjain sekaligus dengan beberapa laki-laki, ok kalo itu maunya lu maka akan kami berikan manis.” Anna pun disuruh berlutut dan menghisap kemaluan salah seorang laki-laki dan setelah cukup basah maka Anna pun disuruh berjongkok di atas kemaluan laki-laki yang berdiri tegak, dengan perlahan Anna mulai memasukkan kemaluan itu ke dalam kemaluannya, dengan perlahan tapi pasti kemaluan itu terbenam semuanya ke dalam kemaluan Anna yang diiringi jeritan nikmat dari Anna, “Ahh… ahh… ahh.” Kemudian Anna disuruh menumpukkan tubuhnya dengan kedua buah tangannya sehingga pantat Anna agak menungging yang segera disambut dengan kemaluan yang telah ia jilati, perlahan tapi pasti kemaluan itu menerobos masuk ke lubang pantatnya, tubuh Anna mengejang karena lubang pantatnya terasa nyeri dengan masuknya kemaluan itu, tiba-tiba laki-laki itu menghentakkan dengan keras pantatnya sehingga seluruh kemaluannya amblas ke dalam lubang pantat Anna, dan Anna pun menjerit antara nikmat dan sakit. Melihat mulut Anna yang terbuka lebar, seorang laki-laki yang tepat berdiri di depan muka Anna langsung memasukkan kemaluannya ke dalam mulut Anna sehingga Anna pun tersedak karena sekarang mulutnya tersumpal dengan kemaluan. Selain itu dua orang laki-laki lain tidak mau menyia-nyiakan buah dada Anna yang ranum dan sekal itu, segera kedua laki-laki itu pun menjilati dan menghisap-hisap dengan penuh nafsu. Jadilah Anna dinikmati oleh lima orang sekaligus yang membuat Anna tidak dapat menahan nikmat yang dirasakan, sakit yang dirasakan di lubang pantatnya pun telah berubah menjadi kenikamtan yang tiada taranya. Dengan penuh semangat kelima laki-laki itu pun menikmati tubuh mulus Anna sehingga membuat Anna sampai orgasme tiga kali dan pada orgasme yang keempat kenikmatan itu semakin lengkap dengan disertai semburan dari tiga kemaluan laki-laki yang memenuhi di setiap lubang yang dimilikinya, kemaluannya, lubang pantatnya dan mulutnya. Ketiga laki-laki yang telah mendapatkan kenikmatan segera digantikan dengan tiga orang laki-laki lainnya dan hal ini terus dilakukan sampai semua laki-laki mendapatkan kepuasannya dan Anna pun sudah tidak terhitung lagi berapa kali ia mendapatkan orgasmenya. Setelah lebih kurang 3 jam para laki-laki itu menikmati Anna, mereka pun kecapaian dan beristirahat. Anna pun kecapaian dan terkulai lemas dengan perasaan nikmat yang tidak terlupakan.