Namaku Florence dan sekarang aku sedang berada di Roma, Itali. Aku tinggal bersama kekasihku yang bernama Erick. Aku selalu bercinta dengan Erick setiap malam hari dan itu membuatku selalu horny. Suatu ketika, Erick terpaksa pergi menjalankan bisnis di Malaysia selama seminggu dan aku sendirian selama seminggu di rumah. Aku sebenarnya ingin sekali mencari teman pria di saat kekasihku tidak di rumah karena vaginaku terasa gatal sekali tanpa adanya pria di sisiku.
Di Apartemenku, Erick memelihara seekor anjing jantan dan kami sangat menyayanginya. Di suatu hari saat Erick tiada di rumah, aku tengah menonton film porno bersama Polly, nama anjingku. Di saat aku sedang menonton film porno itu, aku membayangkan seandainya Erick berada di sisiku dan bersetubuh denganku. Hal ini membuat vaginaku menjadi basah dan aku menjadi sangat terangsang.
Di saat aku sedang terangsang, tiba-tiba Polly naik ke atas tubuhku dan tiduran. Ia sekali-kali mengonggong karena dia mau minum. Lalu timbul ide gilaku, aku mengambil sekotak susu bubuk dan mencampurnya dengan air. Setelah itu, aku kembali ke sofa di mana aku barusan tiduran dan aku membuka pakaianku semua. Setelah aku bugil, aku menumpahkan susu untuk Polly di liang vaginaku. Setelah itu, aku memanggil Polly dan sambil menggoyang-goyangkan ekornya, dia meloncat ke sisiku dan mulai menjilati susu yang berada di sekitar vaginaku. Polly mulai menjilati vaginaku dan klitorisku, ini membuatku menjadi menggelinjang-gelinjang dan tiba-tiba saja aku menjadi mendesah kenikmatan tapi Polly terus menjilati vaginaku mungkin karena dia merasa haus dan lapar makanya ia terus menjilati susu di sekitar ceruk bibir kewanitaanku.
Aku mendesah tak karuan karena kenikmatan yang tiada tara ini sambil aku memilin puting di payudaraku. Aku menjadi nikmat sekali dan Polly masih terus menjilati vaginaku karena di vaginaku masih banyak susu yang tumpah dan sebagian dari susu itu sudah tumpah di sofa tempatku tiduran. Aku masih ingat bahwa di saat Polly menjilati vaginaku. Aku sudah beberapa kali mengalami klimaks yang nikmat sekali, tetapi aku masih kurang puas.
Setelah beberapa saat Polly menjilati susu yang masih ada di vaginaku. Akhirnya Polly menghentikan jilatannya karena sudah tidak ada susu lagi, yang ada hanya cairan kewanitaanku tetapi sekarang Polly menjilati cairan itu dan membuatku semakin menjadi gila. Nikmat sekali, susah dilukiskan dengan kata-kata.
Setelah itu, aku berteriak keras karena ada sesuatu kenikmatan yang mendorongku untuk bergetar hebat dan keluar dari vaginaku. Aku tahu bahwa itulah cairan kenikmatan seorang wanita. Aku kurang puas dan aku langsung mengangkat Polly. Aku melihat penis Polly yang panjang dan nampaknya lebih besar dari punya Erick. Mungkin karena Polly adalah seorang anjing herder yang sangat besar dan gagah jadinya ini yang membuat penisnya besar sekali.
Aku mulai mengangkat Polly dan nampaknya Polly mengetahui maksud dari majikannya sehingga dia hanya menurut saja. Aku mulai menghisap-hisap penis Polly yang belum tegang dan nampaknya Polly mulai menikmati karena terlihat di saat Polly menjulurkan lidahnya dan menggonggong beberapa kali. Aku tidak perduli dan aku terus menghisapnya. Akhirnya aku sudah tidak tahan lagi dan aku memaksa supaya penis Polly yang panjang dan sudah tegang itu memasukki liang kenikmatanku. Polly tidak memperlihat perlawanan dan ia nampak menuruti kemauan majikannya.
Setelah kemaluan Polly memasuki liang vaginaku, rasanya nikmat sekali dan aku mulai memeluk Polly yang berada di atasku. Nampaknya Polly juga menikmatinya karena dia mulai menjilati mukaku sehingga wajahku menjadi penuh dengan air liur anjing.
Aku terus memeluk dan menggoyang-goyangkan tubuh Polly dan ini membuat penis Polly mengocok keras liang kenikmatanku. Aku mendesah tak karuan dan tanpa kusadari mencium moncong Polly dan menjilati moncong Polly yang basah. Aku terus bergoyang dan bergoyang sampai akhirnya aku merasakan ada sesuatu yang keluar dari dalam diriku. Aku terus mendorong-dorong supaya penis Polly terus memasukki liang kenikmatanku dan akhirnya aku merasakan bahwa Polly sudah klimaks dan aku merasakan ada air mani anjing yang memenuhi liang kenikmatanku. Di saat yang bersamaan, aku juga tidak tahan lagi dan aku mengeluarkan cairan kewanitaanku yang membasahi penis Polly. Aku masih ingat bahwa di saat Polly klimaks, ia melolong-lolong dan menggonggong bagaikan srigala dan aku sempat kaget tapi aku tetap cuek saja.
Akhirnya aku melepaskan Polly dari pelukanku dan ia mengibas-ngibaskan ekornya sambil mengarahkannya ke vaginaku. Aku masih capek sekali karena kenikmatan yang baru kurasakan dari anjing peliharaan kami. Masih belum reda rasa lelahku, Polly sepertinya melihat ada cairan yang keluar dari dalam vaginaku dan karena ia pikir itu susu untuk dia, dia menjilati vaginaku yang masih basah oleh spermanya dan cairanku sendiri. Hal ini membuatku bergairah kembali dan aku mendesah terus sambil memilin-milin putingku kembali dan ini membuat hari terindah dalam kehidupanku. Akhirnya aku bergetar dan mengeluarkan kenikmatanku lewat cairan yang keluar dari vaginaku. Aku akhirnya mengangkat Polly turun dari sofa dan memasukkannya ke kandang. Di saat Polly sudah berada di kandang, dia mengonggong kepadaku seakan-akan mengucapkan terima kasih atau marah, aku sudah tidak tahu lagi.
Setelah itu, aku mandi untuk melepaskan bau anjing yang masih melekat di dalam badanku. Aku sempat tersenyum sendiri di kamar mandi mengingat pengalaman seks-ku bersama Polly, anjing peliharaan kami. Aku sempat tidak percaya bahwa seekor anjing bisa memuaskanku berkali-kali. Aku terus melakukan perbuatanku bersama Polly selama Erick tidak ada di rumah.
Seminggu kemudian, Erick kembali dari Malaysia dan setelah dia kembali, aku bercinta dengan Erick lagi. Kadang-kadang ketika aku berciuman dengan Erick, aku mendengar gonggongan Polly, mungkin dia cemburu karena dia tidak mendapat jatahnya? he.. he..he.., tapi aku tetap tidak bisa melupakan pengalaman bercinta dengan seekor anjing.