Begitu aku kenal salah satu cover girl di salah majalah bulanan tahun lalu,aku keknya ter opsesi dengan wanita cantik. Bagaimana tidak hampir kasap mata terlihat semua perfect,dalam berbusana dan ciri khas jalannya aja di memperagakan.Mungkinkah kalau semua cewek kayak gitu dinia pasti jadi ajang perlombaan,sana-sini orang bergaya sesuka tak mengenal risi.Semua membutuhkan modal yang terlalu sedikit hanya saja keinginan yang melandaskan itu semua,model kan hobby jadi siapa saja boleh menggeluti.bengong saja,sampek lupa, kan Hari ini Soni seneng banget “sony, tadi pagi di kantor ada yang ngasih duit 3 juta. “Buat jajan lo ntar malem” kata Bram, rekannya sekantor, yang kemaren hari dapet sedikit komisi dari Boss. Wah nanti malam bakalan ketemu Shanty euy. “Shanty, entar jam 7 abang datang” sms Soni. Wah adik si Soni udah manteng tuh, ngebayangin ‘what will happen’ nanti. “Selamat malam, 2 jam all in” kata Soni. Didalam Shanty udah dandan cakep banget. Bajunya juga, wuuiihh … sexy. ‘Sex-si’, siap nge seks, he he .. . ‘Very revealing’ or ‘Skimpy Abis’ gitu loh. Bahasa Indonesianya ‘kurang bahan’, jadi banyak bagian tubuhnya yang tidak tertutupi. Soni suka banget, tapi adik si Soni yang paling suka, nyatanya dia udah mulai mengeras dan memanjang. “Wadaauuw … si Shanty ni cubit-cubit adik ku ni” sengit Soni. Shanty malah memanyunkan bibirnya yang ‘wet look’ dan tersenyum cantik sekali. Usahanya berdandan tak sia-sia buktinya bisa bikin ereksi si penis tuh. Emang sih, Shanty yang katanya ex model dari Malay ini, benar-benar cantik dan muda. Apalagi doi ternyata punya hoby ‘Exhibitionist’ atow memamerkan tubuhnya yang muda dan sempurna. Doi nggak suka pake ‘bh’ atauw ‘cd’, kalo pake ‘cd’ juga yang setali or ‘g-string’, dan milihnya juga yang bagian mekmek nya bolong. Jadi kalo lagi ‘M’ harus pake ‘Tampons’. Doi juga tidak berbulu alias botak kemaluannya, kayak bayi. “Dijilat-nya lebih enak” pengakuan doi. Doi juga rajin pake 4″x1,5″ – ‘Butt plug’ dan 2 butir ‘Ben wha balls’ yang selalu di kempit didalam mekmeknya biar nggak lolos dari dalam vaginanya. “Biar kalo di ‘anal’ lancar aja, dan kalo mau mekmek juga nggak kalah ngejepit dari yang anal” aku Shanty. Dari lobang kencing nya melambai catheter. “Jadi kalo kencing sambil berdiri ajah, he he … Tiap hari aku ganti baru” katanya. “Lubang kencing tu sangat merangsang kalo di obok-obok pake besi ni, ‘Urethral Sounds’ namanya” Shanty pamer maenan barunya. “Bang, Shanty dapat model baru lagi nih, bisa getar, tapi haruslah amat steril” katanya lagi “Bang Soni, nanti lobang penisnya Shanty masukan besi ini yaa … enak lho” Baru tiga minggu si Shanty ini sibuk ngoprek saluran pipisnya, jadi doi masih sangat menggebu-gebu ngajakin orang laen ikutan nge’fuck’ ‘Urethra’ mereka masing-masing. Beneran, kalau kita lagi birahi, nge’fuck’ saluran kencing itu nikmat, dengan cara yang benar, tentunya. Shanty juga suka pake pakaian ‘Latex’ atau bahasa melayunya ‘Getah’, yang mengkilap dan juga tentunya mahal kalo disini. Temannya yang sering kirim dari Kuala lum dan Singap. “Jadi susah tuh teman-teman yang disini mau saingi aku. Paling mereka pake jenis kulit atow ‘PVC’, yang kata Shanty sih kurang lekat dikulit ni” (Makudnya kurang nyitak/nyeplak kayak stiker). Kedua puting susu Shanty juga selalu menonjol, ‘Always in erects condition’. Doi punya ‘Nipple Enhancer Kits’. Jadi si ‘pentil’ susu-nya itu, slalu dalam genggaman getah (Karet) ’7mm O-ring’. Merangsang maaann …. ‘Five inch (12.5cm) high heels platform stiletto’ juga selalu memper-seksi kakinya yang panjang. Mirip ‘Barbie Doll’ deh perawakannya. Jadinya doi itu jauh lebih tinggi dari Soni yang 175cm. Padahan doi cuma 170cm. ‘Last week’ Shanty juga baru lulus ujian ‘menelan’ pol adiknya si Soni, sampe bibir Shanty mentok ke ‘Pubic hair’nya Soni. Emang sih adiknya si Soni tergolong sedang aja, cuma 6 inch/15cm ‘When fully erects’, tapi keras pisan. Ampuh buat nerobos selaput dara, tenggorokan dan lubang ee. Orang negro atow orang india kntl-nya lebih panjang dan hitam, tapi lembek ah, kurang nikmat entotan-nya. “Punya bang Soni paling nikmat dibanding tamu lainnya” aku Shanty. Minggu lalu Shanty dibobol tenggorokan-nya oleh kerasnya adik si Soni. Kepala zakar Soni ngedon di ‘lak-lak kan/jakun kalo cowok’, sampe doi nggak bisa napas. “Udah gitu penis bang Soni nyodok-nyodok terus, sampe penglihatan Shanty jadi gelap, barulah penisnya dicabut dari tenggorokan Shanty. Kalo nggak dikasih napas pastilah Shanty pingsan jadinya” kenang doi. Soni suka melakukan ‘Deep Throat’, ‘Face Fuck’ atau bahkan ‘Throat Fuck’ biasanya pake interval se-menit cabut, dua kali tarikan napas masukin lagi atau ‘fuck’ terus sampai korbanya pingsan. “Tega juga bang Soni melakukan itu ama Shanty, tapi Shanty nggak kapok, malah Shanty bangga bisa di entot tenggorokan-nya” Kemarin ada tamu bayar sejuta buat ngentot tenggorokan Shanty. Kalau yang penis-nya panjang wajib nyobain. Kalau pengen sukses dan asik, si korban harus diikat dulu tangan dan kakinya. Terus tempatkan dipinggir ranjang atau meja secara terlentang. Lalu kepalanya harus ngambai/bergelantungan. Selanjutnya, anggap saja mulutnya itu lubang mekmek, dan ‘fuck’ saja semau loe, tapi jangan lupa ngasih kesempatan doi untuk nafas sebentar saja (Jangan lama-lama bisa kacau). Doi bakalan menggelepar-gelepar (Pemandangan indah merangsang) dan suara dari mulutnya juga sangat merangsang. Rada sadis sih, tapi nikmat dan bubur kita langsung nyemprot kedalam lambung/maag si korban. “Shanty sudah sedia-in 10 botol ‘Corona’ sama ‘Club Sanwitch’ bang” sambil menggandeng tangan Soni. Dikamar film ‘bdsm’ jepang sudah ditayangkan (Punya Soni, bukan punya Spa). Soni langsung berbugil ria dan lompat ketempat shower, udah nggak tahan pengen pipis. Air hangat dalam ‘Whirlpool bathub’pun sudah bergejolak. “Aahh … ” kata Soni, ketika badan-nya terendam air hangat yang bergejolak seraya memijati sekujur tubuhnya. Shanty bergabung rendaman dengan Soni tanpa melepas pakaian ‘getah’ nya, hanya ‘Stiletto’nya yang doi tanggalkan. Ditangan kirinya sepiring sanwitch dan 2 btl bir ‘Corona’ ditangan kanannya. Doi pun menyuapi Soni seperti seorang pangeran. Nikmatnya makan dan minum sambil menikmati pijatan dari gejolaknya air hangat dalam bathub. Beres makan Shanty mulai menjalankan aksinya. Kedua belah tangan Shanti mulai menggosok-gosok belahan pangkal paha Soni, terus sampai ke anus nya. Selanjutnya jari tengah tangan kanan doi dimasukan dengan sangat lembut kedalam anus Soni, dan digerakannya keluar masuk, sementara tangan kirinya memijat-mijat kepala zakar Soni. Ia menikmati semua itu sambil minum-minum ‘Corona’. Uhh … nikmatnya. Kemudian jari telunjuk doi mulai menggosok-gosok lubang penis Soni, sementara itu doi mencabut jarinya dari anus Soni, dan meraih ‘buttplug’ dari dasar bathub, lalu dimasukan ke anus Soni, menggantikan jarinya. Dari balik baju ‘latex’nya, diantara buah dadanya, tiba-tiba Shanty mengeluarkan ‘Vibrating Urethral Souds’. (Besi mirip sumpit berulir-ulir dan bergetar) Tangan kirinya memegang kepala penis sementara tangan kanannya memasukan ‘besi berulir’ itu ke dalam lubang penis Soni dengan sangat perlahan dan lembut. Semua itu dilakukan tangan Shanty didalam air. Karena Soni dalam keadaan terangsang tetapi sangatlah rileks ‘the insertion of the vibrating urethral sounds’ berlangsung mulus, sampai ‘besi berulir’ mirip sumpit itu masuk semuanya kedalam lubang penis Soni. Seutas kabel menghubungkan antara besi tersebut ke kotak baterai yang terselip diantara belahan dada Shanti. Shanty pun menghidupkan alat tersebut, lalu tangan kirinya menggenggam erat-erat pangkal penis Soni, sementara tangan kanannya memijat-mijat kedua bola dalam kantong zakar Soni. “Uuhhh … yeahhh … baby, it feels so gooood … ” gumam Soni. Tiba-tiba Shanty menghentikan kegiatanya dan mencabut dengan perlahan ‘besi berulir’ itu. “Buat lain kali yaa ..” kata Shanty. Sekarang bang Soni servis-sin kerongkongan Shanty dulu ok” kata Shanti manja. “As you wish, honey” balas Soni. Mereka berduapun keluar dari air basah-basahan naik ke latex mattras. Masih mengenakan backless micro mini ‘latex suit’, Shanty disuruh menungging, bersujud di ranjang. Tanpa melepas ‘butt plug’ di anus nya sendiri, Soni melucuti ‘butt plug’ dari anus Shanty dan 2 butir ‘ben wha ball’ dari dalam vagina Shanty tapi dia membiarkan ‘catheter’ nya tetap bergelantung dari lobang pipisnya Shanty. Soni meraih tas kerjanya dan mengeluarkan penis silikon berkepala dua, sepanjang 50cm berwarna hitam mengkilat, dan memasukan kedua ujungnya, masing-masing ke anus dan ke mekmek Shanty. Soni memasukan penis silikon itu, yang kini membentuk huruf ‘U’, sampai bagian tengahnya nempel antara anus dan vagina (masuk pol sana-sini). Lima buah ‘long zip tie’ dipakai untuk ‘menyatukan’ kedua pergelangan kaki Shanty, kedua lututnya, kedua pahanya, kedua pergelangan tangannya dan kedua sikut Shanty-pun dipersatukan. Lalu dengan tangan terikat dibelakang, Shanty dibaringkan terlentang dengan kepala menggantung dipinggiran ranjang. Soni memasangkan ‘O-ring gag’ pada mulut Santy, supaya mulut doi terbuka terus, dan tidak menggigit penis Soni. Dari tas kerjanya Soni mengambil ‘white latex hood’ tanpa lubang, kecuali lubang mulut. “Kok ngga ada lobang idungnya?” tanya doi. “Kalau pakai lubang hidung sama juga nggak pakai apa-apa, kayak minggu lalu” jawab Soni cuek. Tanpa babibu langsung saja kepala sampai leher Shanty ‘dibungkus’ erat-erat oleh lapisan latex putih yang mengkilap dan kedap udara, tinggal bibirnya saja yang tampak. Karena di-ikat tak berdaya, terutama kedua tangannya yang terikat dibelakang dan tertindih badannya sendiri (sangat tak nyaman), ditambah penis buatan yang tertanam dalam-dalam diselangkangannya, serta catheter dilubang pipisnya, juga ‘O-ring’-karet yang menjepit kedua puting susunya, serta kepala dan lehernya yang ‘terbungkus’ erat-erat oleh ‘whte latex hood’, membuat birahi Shanty meledak-ledak. Seluruh tubuh Shanty menggelepar dan bergeliang-geliut. Mulutnya mengumandangkan suara erotik “eehmm … uuhh … aahhh … ” Kontan saja ‘kntl’ Sony jadi sangat keras dan ereksi penuh kira-kira 15cm. Lalu kedua belah tangan Soni memegang erat kepala Shanty. ‘Blepp … ‘ penis Soni menembus mulut Shanty yang menga-nga. Suara erangan Shanty-pun jadi terbungkam, yang malahan menghasilkan suara-suara yang lebih merangsang lagi. Soni mulai mengayunkan penisnya keluar masuk mulut Shanty, dan sepuluh sodokan kemudian ‘kntl’ Soni sudah berada didalam leher Shanty, jauh didalam tenggorokan Shanty. Tanpa henti Soni terus saja menghujamkan penisnya kedalam kerongkongan Shanty. Air liur Shanty-pun mengalir keluar, terbawa keluar oleh penis Soni ketika ditarik dari mulut Shanty, dan ketika penisnya kembali menghunjam, ludah yang menempel dipenis tersapu oleh ‘latex hood’, sehingga beceklah keadaannya. Setelah 45 detik di-entot mulutnya, Shanty mulai kehabisan oksigen karena jalan nafasnya tehalang kontol ditenggorokan juga seluruh kepalanya tertutup ‘latex hood’. Tubuh Shanty mulai meronta-ronta liar. Inilah yang Soni tunggu-tunggu. Suatu pemandangan indah yang sangat merangsang. Kedua belah tangan Soni semakin erat memegang kepala Shanti, serta mempercepat gerakan kntl-nya, yang tentu saja membuat shanty tambah meronta-ronta sejadinya. Setengah menit berlalu, Shanty-pun mulai melemah (hampir pingsan), lebih cepat dari minggu lalu, karena sekarang kepalanya terbungkus bahan kedap udara. Buru-buru Soni mencabut kntl-nya dari mulut Shanty yang sekarang lagi ‘ngap-ngap-pan’ (Ambil napas), dan Soni-pun mulai berhitung. 1, 2, 3, 4, 5, blep .. penis Soni udah ngentot tenggorokan doi lagi. Sekarang 30 detik saja Shanty sudah meronta-ranta sangat liar, yang tentunya membuat Soni lebih terangsang lagi. Setelah Shanty mulai melemah lagi, sama dengan sebelumnya, kira-kira 30 detik setelah di entot, barulah Soni berhitung lagi (Doi ambil napas). Tapi satu sampai tiga saja dan blep … penis pun sudah beraksi lagi. Sekarang baru 20 detik saja Shanty-pun sudah kembali meronta lebih liar lagi. Ronta-an-nya tetap saja selama 30 detik. Tidak berkurang waktunya. “Aneh juga” pikir Soni. Setelah untuk ke-sepuluh kalinya Soni memberi kesempatan kepada Shanty untuk bernapas selama tiga detik saja, di-saat Shanty sedang meronta-ronta liar, saat itulah penis Soni menyemprotkan ‘bubur’nya langsung kedalam lambung Shanty. Beda dengan minggu lalu, kali ini Soni tetap mempertahankan posisinya, yaitu penis tetap didalam leher Shanty dan kedua belah tangan Soni memegang erat-erat kepala Shanty (yang terbungkus ‘white latex hood’ yang menutupi seluruh kepala, wajah dan leher Shanty, terkecuali mulutnya) dan menikmati tubuh Shanty yang masih meronta-ronta lemah. Setengah menit kemudian, Shanti berhenti bergerak, tak sadarkan diri. Soni menarik penisnya secepat kilat .. “Plopp .. ” dan Shanty-pun terhenyak seraya menarik napas dalam-dalam. “Welcome back honey” sambut Soni.