Gara-gara suka melihat mama ku yang hoby dance aerobick.Aku suka mikir aneh-aneh,aku lihat kalau dia memakai pakaian olahraga bodynya terlihat sexy,dan bagian-bagian yang menonjol seperti vagina dan payudaranya sangat hot.Aku sadar dia mamaku,tapi nafsuku terasa gak wajar,ingin kusalurkan tapi aku takut dia adalah ibu kandungku.Tapi ada wanita lain di dalam rumah dia adalah pembantuku,lumayan oke bodynya, tak segan-segan untuk selalu melihat gerak-geriknya setiap dia kerja.Bagian yang paling hot adalah bagian bokongnya.Dia kan biasanya juga bersih kamar tidurku,sambil-tidur-tiduran aku melototi,hingga di suatu hari aku bisa ML dengan pembantuku.Cerita selanjutnya akan kubagikan lebih detail ke di ceritadewasaseks.com agar teman-teman semua bisa merasakan juga kenikmatan yang pernah aku alami. Hai namaku iko, umurku 20 tahun dan aku mahasiswa teknik di suatu universitas di Medan. Dalam hal sex, aku mempunyai kesukaan yang agak menyimpang. Aku hanya menyukai wanita yang jauh lebih tua, dan aku sangat menyukai bagian pantat. Mungkin kesukaanku dengan wanita yang lebih tua disebabkan pengalaman pertamaku dengan pembantuku. Begini ceritanya… Waktu itu aku masih kelas 6 sd dan berumur 11 tahun. Orangtuaku jarang dirumah. Biasanya mereka pulang larut malam. Dan dari pulang sekolah, aku hanya ditemenin pembantuku. Suatu hari, pembantuku yang sudah lama bekerja di rumahku berhenti, karena ingin mengurus orangtuanya. Dan 2 hari berikutnya, sudah ada pembantu baru dirumahku. Aku terkejut sewaktu melihat dia karena aku gak tahu kalo orangtuaku sudah memanggil pembantu yang baru. Dia memiliki paras yang manis, dan tubuh yang agak mungil. Yah bisa dibilang mirip dengan Widi Ab three. Usianya 25 tahun. dia juga sangat baik dan ramah, sehingga sebentar saja kami sudah akrab. Padahal aku tuh pemalu dan susah deket dengan orang baru. Awalnya aku gak pernah mikir yang macem2 tentang dia. Cuma sekedar seneng ngeliat wajahnya yang manis. Namun, stelah 2 minggu bekerja dirumahku, aku mulai memperhatikan yang lain, khususnya di bagian pantatnya. Walaupun pantatnya tidak terlalu montok, tapi sangat pas ukurannya dengan tubuhnya, bulat dan menantang. Dan yang lebih mengusik pikiranku yang masih lugu itu adlah, dia sering kelihatan celana dalamnya. Entah lagi nyapu, nonton tv dll. Sewaktu pertama kali melihatnya aku langsung terdiam dan wajahku memerah dan terasa amat panas. Waktu itu dia lagi nonton tv. Entah sengaja atau gak, dia duduk menyamping sambil menaikkan kakinya ke sofa tempat kami lagi duduk. Dan tentu saja celana dalamnya terlihat dengan jelas, dan perhatianku langsung tertuju ke celana dalamnya. Sejak itu aku selalu deket-deket dia, sambil berusaha melihat celana dalamnya, dan entah kenapa celana dalamnya semakin sering kelihatan dan dia gak pernah mempertanyakan kenapa aku selalu deket2 dia kalau dia lagi nyapu, ataupun lagi nonton acara yang gak pernah kusuka. Walaupun begitu aku gak pernah melakukan apapun secara langsung ke dia. Paling hanya ngintip dia mandi atau menciumi celana dalamnya (dia gak mencuci sendiri pakaian kotornya, jadi semua pakaian kotornya dimasukkan ke tong cucian di kamar mandi). Dan aku paling senang mencium di bagian dimana celana dalam tersebut menutupi anusnya. Aku selalu membayangkan menjilati anusnya sampai kedalam2nya. Pada suatu hari, orangtuaku menginap di rumah nenekku, karena nenekku lagi sakit. Jadi dirumah hanya tinggal kami berdua. Malamnya aku gak bisa tidur karena tadi siang aku nonton film horor. Jadi aku ke kamar dia mau minta ditemenin. Lalu kuketuk pintunya, “kak, adek takut sendirian dikamar, adek boleh masuk gak?” Lalu dia menjawab “yaudah bentar kakak buka pintunya” Lalu ketika dia membuka pintu, aku kaget dan gak percaya, dia hanya memakai singlet tipis dan celana dalam bewarna krem. Segitu kagetnya sampe bengong aku melihat celana dalamnya. Dan entah kenapa dia cuma berdiri di depan pintu seolah membiarkan aku melihat celana dalamnya. Setelah semenit berdidri di depan pintu akhirnya dia ngomong “dek, mau masuk gak?” sambil tersenyum manis seolah2 dia gak tau aku melihat ke arah celana dalamnya. Setelah masuk kekamarnya, jantungku semakin berdegup kencang. dia menyuruhku untuk tiduran aja di tempat tidurnya. Dan ketika dia naik ke tempat tidur juga, lagi2 aku kaget karena dia ngambil posisi terbalik denganku sehingga kepalaku sejajar dengan pantatnya. Ketika aku membalikkan badan, pantatnya terlihat jelas dan amat dekat dengan wajahku. sehingga akupun semakin gelisah, tak kuat untuk mewujudkan fantasiku mencium pantatnya. Tadinya aku pikir dia bakal menyuruhku membalikkan badan begitu dia tahu aku mengahadap pantatnya. Tp rupanya dia cuma bilang “Loh adek kok belum tidur? Jangan kelamaan tidurnya dek.” Dan dia tersenyum lagi dengan manisnya. Aku gak berani menyentuhnya, aku hanya berani sedikit mendekatkan wajahku dengan pantatnya. Dan ntah disengaja atau tidak, pantatnya semakin mundur kebelakang ke arah wajahku, dan langsung menempel di wajahku. Kupun melayang merasakan hangatnya pantatnya di wajahku dan aromanya dihidungku. aku tau dia masih bangun karena aku mendengar dia membalikkan halaman majalah yang sedang dibacanya. Ternyata tak ada reaksi apa2, dan pantatnya tetap menempel di wajahku. Begitupun aku hanya diam tak bergerak menikmati aroma pantatnya. Kadang aku menggerakkan wajahku namun masih tetap nempel di pantatnya. Namun setelah beberapa lama, aku mulai ceroboh dan langsung menciumi pantat dia dengan nafsu. Dan aku baru sadar setelah dia memangggil.. “Adeek, kok pantat kakak diciumin??” walaupun begitu aku gak sadar kalo dia gak berusaha menjauhkan pantatnya. Namun aku langsung duduk sambil menundukkan wajahku, dia pun akhirnya duduk juga.. Aku gak berani mengangkat wajahku, walaupun suaranya tidak terkesan marah, aku ketakutan setengah mati. Lalu dia bertanya sekali lagi, dan akupun menjelaskan bahwa aku pertamanya gak sengaja, dan ini gara2 melihat celana dalamnya. Namun jawaban dia betul2 membuatku terkejut, “Gara2 ngeliat celana dalam kakak?? Bukannya kamu udah sering ngintipin celana dalam kakak??” Mendengar nadanya yang ramah dan jawabannya aku mengangkat wajahku dan ternyata dia tersenyum kepadaku. senyumannya seolah2 sedang mlihat ke anak kecil yang melakukan sesuatu yang lucu. Akupun langsung salah tingkah. “kakak tau kok kamu sering ngintip celana dalam kakak, trus kamu juga suka ngintip kakak lagi mandi, trus kakak juga tau ceana dalam kotor kakak yang kamu sembunyiin di lemari baju kamu” Mendengar itu aku jadi takut sekaligus malu dan gak tau harus jawab apa. “kamu suka nyiumin celana dalam kotor kakak sambil ngebayangin kakak kan? ayo jujur aja kakak gak marah kok.” Mendengar kata2nya, aku jadi sedikit lega dan menganggukkan kepalaku. Trus dia berkata lagi “kamu suka pantat kakak ya?”, trus aku mengangguk lagi dan bertanya2 kemana arah pembicaraan ini. “jadi kamu horny yah sama kakak? sebetulnya ini salah kakak jg sih, soalnya kakak emang suka mempertontonkan tubuh kakak. Rasanya gimana gitu kalo tau ada yang melihat tubuh kakak. Apalagi waktu tau kamu suka nyium celana dalam kotor kakak, kakak jadi semakin horny sendiri” tiba2 dia berdiri sambil terus melihat wajahku, dan mulai melepaskan seluruh pakaiannya. Sepertinya dia sangat suka melihat ekspresiku yang gak percaya. Lalu dia naik ke tempat tidur dan menuggingkan pantatnya, sambil berkata “ayo dek, ciumin sampe adek puas” awalnya aku cuma bengong gak percaya melihat anusnya yang sangat indah itu, dan mulai mendekatkan wajahku perlahan2. dan setelah jilatan pertama dan kedua, aku langsung menjilati anusnya dengan penuh nafsu dan rasa rindu yang dalam. Dan aku semakin nafsu melihat ada kotoran yang tersisa sedikit di pantatnya. Pembantuku itu menikmati jilatan lidahku di pantatnya, sambil memainkan memeknya. Waktu itu aku gak tau apa yang dia lakukan dan aku gak peduli, dimataku hanya ada lubang hitam yang sudah lama kuimpikan. Malam itu aku benar2 menjilati pantatnya sampe puas. aku juga memasukkan jariku sedalam dalamnya dan berharap mengenai kotoran di dalam pantatnya. Dan aku langsung menjilati jariku yang sekarang berwarna kecoklatan dengan penuh nafsu. Dan in berlangsung lama dan kamipun tertidur tanpa berpakaian. Besok-besoknya kami selalu melakukan hal itu dan dia tak pernah lagi memakai celana dalam sehingga aku hanya tinggal menaikkan roknya kalau ingin mencium pantatnya. Gak perduli apakah dia sedang nonton, nyapu ataupun lagi mandi. Dia juga gak pernah lagi mengunci kamar mandi kalau lagi didalam. Dia pun menontonku dan mengobok2 memeknya, entah sudah berapa kali dia orgasme. Namun setelah dia puas, dia pun mendekati aku dan memegang kontolku. dikocok2nya burungku dengan ganas, walaupun sedekit kesulitan karena ukurannya yang masih mungil. Akupun langsung melayang2 karena nikmatnya dan gak memperhatikan ada cairan yang keluar dari burungku. Hari itu aku benar2 puas dan aku memeluk dan mencium bibirnya dengan sayang.